KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Umat Islam dan Kemanusiaan di Tengah Konflik Israel-Palestina

Oleh: Albi Rosadi Romdhoni*

Konflik Israel-Palestina, tanpa diragukan lagi, telah menjadi salah satu konflik yang paling panjang dan rumit dalam sejarah dunia. Selama puluhan tahun, masyarakat internasional telah menyaksikan pertumpahan darah, kerusakan, dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina. Sebagai umat Islam yang menganut nilai kemanusiaan yang tinggi, penting untuk mendekati konflik ini dengan hati yang penuh empati dan pemahaman.

SEJARAH PANJANG PENDERITAAN

Konflik Israel-Palestina bukanlah konflik yang muncul secara tiba-tiba. Ini adalah konflik yang memiliki akar masalah sejarah yang sangat dalam. Kedua pihak, yaitu Israel dan Palestina, memiliki klaim atas tanah yang sama. Akibatnya, konflik ini telah mengakibatkan penderitaan yang luar biasa bagi kedua belah pihak.

Dalam sejarahnya, Israel telah melancarkan serangkaian tindakan militer terhadap wilayah Palestina yang telah mengakibatkan ribuan kematian, penghancuran infrastruktur, dan penderitaan yang tak terhingga bagi rakyat Palestina. Ini mencakup tindakan seperti pembangunan pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina, yang dianggap ilegal oleh banyak komunitas internasional, serta pembatasan gerak dan penahanan tanpa proses hukum yang adil. Pelanggaran hak asasi manusia telah terjadi secara sistematis.

HAMAS DAN PENYERANGAN TERHADAP ISRAEL

Dalam perdebatan tentang konflik Israel-Palestina, peran Hamas sering menjadi titik perdebatan. Hamas adalah organisasi Palestina yang mengendalikan Gaza dan telah melakukan serangan terhadap Israel. Beberapa orang berpendapat bahwa penyerangan Hamas adalah tindakan terorisme dan melawan nilai-nilai kemanusiaan. Namun, penting untuk diingat bahwa konflik ini sangat kompleks, dan Hamas muncul sebagai reaksi terhadap penindasan yang dialami oleh rakyat Palestina.

Hamas bermula sebagai organisasi yang didirikan sebagai tanggapan terhadap pendudukan Israel dan penindasan yang dialami oleh rakyat Palestina. Terlepas dari apakah kita setuju atau tidak dengan cara mereka membalas, penting untuk memahami bahwa mereka muncul sebagai reaksi terhadap situasi yang sangat sulit.

Kita juga harus ingat bahwa penyerangan yang dilakukan oleh Hamas hanyalah sebagian kecil dari penderitaan yang telah dialami oleh rakyat Palestina selama bertahun-tahun. Rakyat Palestina telah menghadapi pembunuhan, pengusiran, dan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis oleh Israel. Oleh karena itu, sementara kita dapat mengkritik tindakan Hamas yang terkadang kontroversial, kita juga harus menempatkan konflik ini dalam konteks yang lebih luas.

PENTINGNYA MENDUKUNG HAK KEMANUSIAAN

Dukungan untuk Palestina dalam konteks konflik Israel-Palestina seharusnya tidak hanya menjadi masalah agama. Ini adalah masalah hak asasi manusia yang harus dihadapi oleh semua orang yang memiliki rasa kemanusiaan. Hak untuk hidup dalam perdamaian, bebas dari penindasan, dan hak untuk menentukan nasib sendiri adalah hak dasar yang harus dihormati oleh semua individu.

Hak kemerdekaan Palestina adalah aspek penting dalam mendukung hak kemanusiaan. Rakyat Palestina, seperti semua bangsa lain, memiliki hak untuk hidup dalam negara yang merdeka dan berdaulat. Keinginan mereka untuk memiliki negara mereka sendiri adalah aspirasi yang sah dan harus dihormati.

Ini juga sejalan dengan nilai yang dijunjung tinggi dalam Islam, di mana konsep kemerdekaan dan hak untuk menentukan nasib sendiri dihormati. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa setiap umat manusia memiliki hak atas kebebasan dan hak untuk menentukan nasib mereka sendiri. Oleh karena itu, membela hak kemerdekaan Palestina adalah kewajiban moral sekaligus nilai yang dijunjung tinggi dalam agama Islam.

DALIL AL-QURAN DAN HADIS TENTANG KEMANUSIAAN

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi rasa kemanusiaan. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya hadis yang menekankan persaudaraan. Salah satu contoh hadis yang relevan adalah:

اَلْمُـسْــلِمُ أَخُو اْلمُسْلِمَ لَا یَظْـلِمُ وَلَایُظْلَمُ ـ منفق علیھ

Artinya : “Orang Muslim sesama muslim adalah saudara tidak boleh saling menzalimi dan dizalimi.” (HR. Bukhari Muslim)

Pesan dalam hadis ini sangat jelas bahwa kita sebagai semama umat Islam adalah saudara. maka Islam sangat melarang keras segala bentuk kezaliman. 

Sedangkan di dalam Al-Quran, Allah berfirman:

أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ 

Artinya, “Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) kepada orang yang zalim.” (QS Al-Hud [11]: 18).

Ayat tersebut sangatlah jelas bahwa Allah tidak suka bahkan melaknat orang-orang yang zalim. Dalam konteks konflik Israel-Palestina, jelas bahwa yang dilakukan Israel adalah bentuk kezaliman berupa penindasan terhadap rakyat Palestina.

MENGAKHIRI PENDERITAAN DAN MEWUJUDKAN PERDAMAIAN

Konflik Israel-Palestina adalah permasalahan yang rumit dan sejarah panjang penderitaan. Meskipun ada perbedaan pendapat dan perspektif, tidak ada yang meragukan pentingnya mendukung hak kemanusiaan dan kemerdekaan rakyat Palestina. Ini bukan hanya tanggung jawab umat Islam, tetapi juga tanggung jawab semua pemeluk agama yang memiliki rasa kemanusiaan.

Dalam menghadapi konflik ini, kita sebagai manusia harus bersatu dalam mendukung perdamaian, keadilan, dan kemerdekaan bagi rakyat Palestina, serta mengakhiri penderitaan yang telah berlangsung terlalu lama. Konflik ini bukan hanya masalah politik, tetapi juga masalah kemanusiaan yang harus diatasi bersama.

*Penulis adalah Kabid PU HMI Cabang Pontianak

0

Posting Komentar