Alam di Melano, Desa Mata-Mata, Kayong Utara |
Kayong Utara, Jurnalistiwa.com - Bupati Kabupaten Kayong Utara, Citra Duani menyatakan akan mengubah air asin di daerah aliran sungai (DAS) Teluk Melano menjadi air minum yang siap dikonsumsi.
Pemerintah Kayong Utara berencana menggandeng China dalam penggunaan teknologi pengolahan air asin menjadi air minum yang telah ditetapkan di beberapa kota di Arab Saudi yakni Jeddah, Mekkah dan Madinah.
Merespon rencana tersebut, alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Kabupaten Kayong, Jurusan Manajemen Sumberdaya Lahan, Eko Taufik Wirawan, berpendapat bahwa hal tersebut kurang tepat dilakukan khususnya di Kabupaten Kayong Utara, yang notabenenya berada di rangkaian pegunungan dan perbukitan.
"Berdasarkan RPJMD KKU Tahun 2019-2023, Kecamatan Sukadana memiliki 27 titik sumber air tanah dan satu titik sumber air tanah di Kecamatan Teluk Batang yang layak konsumsi," tutur Eko Taufik Wirawan.
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Eko Taufik Wirawan, Kabupaten Kayong Utara memiliki iklim basah sampai sangat basah.
"Berdasarkan kelimpahan sumber daya air tawar tersebut, apabila pengelolaan air yang ada dilakukan dengan baik dan maksimal dengan rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan Simpang Hilir hanya 16,03 jiwa/km^2 dan total rata-rata kepadatan penduduk KKU 23,88 jiwa/km^2, maka kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi," jelasnya.
Eko Taufik Wirawan menambahkan, pengembangan sistem perpipaan (intake) dan penambahan jaringan air bersih perpipaan sampai ke sudut-sudut desa yang terbatas air bersih perlu dilakukan serta penambahan pembangunan embung atau bendungan air bersih untuk masyarakat saat lama tidak terjadi hujan atau musim kemarau.
"Pemanfaatan teknologi canggih memang sangat baik untuk mendorong perkembangan teknologi di daerah, akan tetapi apabila tidak sesuai dengan kondisi geofisik lingkungan maka akan mubadzir," pungkasnya. (skd)
Posting Komentar