Ilustrasi/Net |
Kala itu,
Aku berada di tengah kelabu
Tersesat diantara kabut
Lalu berjalan tanpa arah tuju
Kurasa sesuatu yang hangat di pelupuk mataku
Pikirku berkelana tanpa seizinku
Naluriku berkata bahwa kau ada didekatku
Namun, ternyata hanya angin yang berlalu
Hingga membuatku tampak pilu
Lisanku membisu, tapi tidak dengan batinku
Yang terus saja menyeru namamu
Meski doamu bukan tentangku
Meski hatimu tak lagi untukku
Tapi kuyakin, Tuhanku tahu setiaku
Semarang, 01 Oktober 2021
Posting Komentar