KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Desak BRIN Percepat Pembangunan PLTN, PB PMII: Listrik Mengkhawatirkan

Foto/Net

Jakarta, jurnalistiwa.com - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mendesak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) segera melanjutkan program pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.

“Kebutuhan pasokan listrik di Indonesia belum merata dan mencukupi, terlebih diluar pulau Jawa,” ungkap Ketua Bidang Teknologi dan Digital PB PMII Mu'ammar Kadafi, Rabu (10/11/2021).

Ia menilai, para pemimpin negara-negara G20 di Roma sepakat untuk bekerja keras mencapai netralitas karbon selambat-lambatnya pada pertengahan abad ini dan berjanji untuk mengakhiri pembiayaan bagi pembangkit batu bara di luar negeri pada akhir tahun 2021.

Hal ini mempunyai dampak akan terjadi krisis energi di masa yang akan datang dan Indonesia harus mengambil langkah untuk segera menggunakan energi baru terbarukan.

“Jika tidak, maka pasokan energi listrik  baik secara nasional maupun lokal dan pulau-pulau yang tidak terkoneksi dengan jaringan listrik Jawa Bali dan sumatera akan semakin mengkhawatirkan,” jelasnya.

Ia menuturkan, kekhawatiran tersebut dibuktikan dengan listrik yang sering breakdown dan maraknya pemadaman bergilir serta beberapa wilayah perbatasan yang masih mengimpor listrik dari luar negeri.

“Salah satu contoh wacana pembangunan PLTN di Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat sampai saat ini belum membuahkan hasil yang dapat dinikmati masyarakat lokal, maka dengan ini PB PMII mendesak BRIN segera menyelesaikan tugasnya,” tutur Demisioner PKC PMII Kalbar tersebut.

Ia menegaskan, hadirnya PLTN akan berdampak positif bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat.

“PLTN bisa menjawab masalah-masalah yang ada saat ini, dengan pasokan listrik yang melimpah kedepannya, tidak perlu lagi mengimpor dari luar, kalau perlu Indonesia yang mengekspor listrik ke luar,” tandasnya. (YA)

Posting Komentar

Posting Komentar