KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Konsonan Yang Hilang I Puisi Tinta Biru

Ilustrasi/NET
Oleh :  Intan Hafidah NH*


Malam ini, setumpuk sajak

Menemani tidurku yang runyam

Merindukan segala ketenangan

Puisi yang tak karuan

Adalah wajahmu

Raib dari mata dan lekat

Dalam ingatan

 

Kau dengan segala kata

Terbaca tanpa konsonan

"A" berkepanjangan mewakili jerit parauku

"I" tak berkesudahan adalah tangisku

"U" keluhan rasa sakit masih di ulu hati

"E" adalah kejutan fakta tentang kau

"O" hanya o yang bisa kukatakan


Kesedihan berputar-putar tanpa ujung

Saat kutau kau hanya datang

Menanam puisi begitu subur

Setelah hampir berbuah matang

Kau babat habis pohon puisiku

Kemudian layu, gugur, membusuk,

Mati...

 

Kau dengan segala lakumu

Kegilaanku mengartikan

Tanda baca dalam tuturmu

Sebenarnya tidak ada tanda hubung

Hanya tanda elipsis  yang begitu panjang

Tanpa titik dan ditutup tanya

 

Sadarlah...

Kau siapa?

 

Banyumas, 2020

*Mahasiswi D3 Biologi, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Pemilik nama pena Tinta Biru dengan buah karya Hakikat Hati (Novel) dan Jejak Jarak (kumpulan puisi)

0

Posting Komentar