Oleh : Intan Hafidah NH*Ilustrasi/NET
Malam ini, setumpuk sajak
Menemani tidurku yang runyam
Merindukan
segala ketenangan
Puisi
yang tak karuan
Adalah
wajahmu
Raib
dari mata dan lekat
Dalam
ingatan
Kau
dengan segala kata
Terbaca
tanpa konsonan
"A"
berkepanjangan mewakili jerit parauku
"I"
tak berkesudahan adalah tangisku
"U"
keluhan rasa sakit masih di ulu hati
"E"
adalah kejutan fakta tentang kau
"O"
hanya o yang bisa kukatakan
Kesedihan
berputar-putar tanpa ujung
Saat
kutau kau hanya datang
Menanam
puisi begitu subur
Setelah
hampir berbuah matang
Kau
babat habis pohon puisiku
Kemudian
layu, gugur, membusuk,
Mati...
Kau
dengan segala lakumu
Kegilaanku
mengartikan
Tanda
baca dalam tuturmu
Sebenarnya
tidak ada tanda hubung
Hanya
tanda elipsis yang begitu panjang
Tanpa
titik dan ditutup tanya
Sadarlah...
Kau
siapa?
Banyumas, 2020
Posting Komentar