Ilustrasi/NET
Oleh : Elin Tanama*
Kita datang di bumi milik Tuhan
Meninggalkan rahim
ibu yang teduh, tenang
Dan bangun dari
keheningan
Pendahulu kita
sudah pergi lebih awal
Dan menyisakan
sepotong kisah yang minta dilanjutkan
:kelahiran
Aku ditumbuhkan
oleh padi dan anak-anak sungai yang mengalir
Cangkul dan keringat
menjadi santapan hari-hari
Aku subur
ditanah lahir
Dan langit tak
pernah sengit meski selalu luas dan tinggi
Layang-layangku
selalu diterima angin
Dan awan
membelai-belai layanganku seraya menawarkan mimpi
Adakah yang
merasa lebih agung dari secuil kemakmuranku tadi?
Tuhan dan alam
selalu merengkuh denyut nadiku
Dengan angan-inginku
sekali
Aku tergeletak
pulas
Seraya menggapai-gapai
awan yang selalu menjadi atap di kala malam
*Anggota KOSANA (Komunitas Sahabat Pena)
Posting Komentar