KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Mahasiswa Harus Cerdas, Jangan Mudah Terpancing Isu RAS

Ruang Diskusi Online CARAKA. Foto: Istimewa

Pontianak, jurnalistiwa.co.id - Kasus BEM Universitas Cendrawasih kurang bijak untuk disamakan atau di hubungkan dengan kasus yang berada di luar negeri, seperti di Amerika Serikat. Hal tersebut disampaikan Dosen Stakat Negeri Pontianak, Subandri. Pada Rabu, (17/06/20).

Menurut subandri, bahwa saudara-saudara yang demo itu menggunakan momentum aksi anti rasisme di di USA, itu sah-sah saja. Serta kita perlu mendukung mereka untuk menolak rasisme di Indonesia.

Dosen Stakat Negeri Pontianak ini juga memberikan penjelasan, kalau kasus BEM Universitas Cendrawasih kemudian dibawa ke arah separatisme lalu memunculkan bangkitnya emosi melawan pemerintah. 

"Itu tidak bijak karena ada begitu banyak cara lain untuk mencari solusi yang sesuai dengan situasi di Papua," hal ini disampaikannya pada saat diskusi daring yang dilaksanakan Cagar Suara Kawula Khatulistiwa (Caraka) pada 17 Juni 2020.

"Kita berdiri tegak melawan rasisme, tapi bukan untuk separatisme," tegasnya.

Ia mengajak Mahasiswa, harus semakin kritis terhadap isu dan jangan mudah diprovokasi dan terprovokasi.

"Isu anti rasisme harus dilihat secara murni atau jelas, agar perjuangan saudara-saudar kita, korban rasisme tidak sia-sia," imbuhnya.

Ia juga mengimbau agar mahasiswa tidak membawa isu ini lari dari perjuangan yang seharusnya. Apalagi dengan politik identitas atau politik primordialisme.

"Untuk menangkal isu rasisme, hanya ada satu yakni kita sesama warga negara Indonesia, harus memperkuat solidaritas kebhinekaan dan memahami makna dari Ideologi Indonesia, yakni Pancasila," tuturnya. H/AK
0

Posting Komentar