KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Dosen Termuda dengan Predikat Cumlaude di IKIP PGRI Pontianak

Foto: Hariyadi, Dosen Termuda/Istimewa
JURNALISTIWA.CO.ID- Menjadi dosen IKIP PGRI Pontianak itu menantang dan menyenangkan. Menantang karena dosen senantiasa bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa yang kritis, kreatif dan inovatif. Sehingga, seorang dosen harus mampu terus belajar dan memastikan dirinya untuk update dengan perkembangan zaman. Namun menjadi dosen juga menyenangkan, karena tentu profesi ini apabila dijalani dengan tulus adalah sebuah profesi mulia yang berupaya membentuk dan mendidik generasi muda Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Hariyadi tercatat sebagai dosen termuda dengan gelar cumlaude pada tahun 2014. Diusianya yang baru 22 tahun ia berhasil menyelesaikan studi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun sepuluh bulan.

Selain itu lelaki kelahiran Kuala Buayan Kabupaten Sanggau ini lulus S1 dengan predikat cumlaude yang meraih IPK 3.68 dan mendapatkan beasiswa dari Lembaga IKIP PGRI Pontianak untuk melanjutkan studi S2 di UNS Surakarta.

Diakui Hariyadi, untuk menyelesaikan studi S1 di IKIP PGRI Pontianak sudah menjadi cita-citanya sejak ia duduk dibangku Sekolah Mengengah Atas. Selain menjadi guru ia juga menggemari bidang kebahasaan agar dapat mengembangkan potensi sesuai yang disenanginya.

Tahap demi tahap, langkah demi langkah ia jalani sehingga dapat melanjutkan studi S2 dengan beasiswa di UNS Surakarta dan menyelesaikannya hanya butuh waktu satu tahun tujuh bulan. Selesainya studi S2 dan sudah mendapatkan gelar magister ia memutuskan kembali mengabdi sebagai tenaga pendidik yaitu dosen di IKIP PGRI Pontianak pada tahun 2015 dengan usia 23 tahun.
Jika dilihat kembali selama ia menjadi mahasiswa S1 di IKIP PGRI Pontianak ia juga aktif dalam berorganisasi. Tidak hanya nilai akademis yang menjadi hal utama baginya tetapi organisasi juga penting untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Yang terpenting mampu membagi waktu antara kuliah dan organisasi.

“Kita memutuskan untuk berorganisasi, kita akan membagi waktunya menurut saya kembali kepada tanggung jawab. Nah tanggung jawab disini berarti, ketika kita kuliah atau berada dikelas bertanggung jawablah sebagai mahasiswa. Tetapi ketika berorganisasi kita harus juga bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi diri kita” kata Hariyadi di Pontianak, Selasa 31 Januari 2020.

Motivasi dan komitmen selalu ia pegang betul, menurutnya kejujuran, ketekunan dan bertanggung jawab, serta disiplin akan waktu dan sikap menjadi nilai penting yang harus diingat. Dengan begitu ia tidak akan menyia-nyiakan waktu yang dijalaninya.

“ Motivasi menurut saya adalah kejujuran, bertanggung jawab, dan disiplin. Sedangkan komitmen intinya apa yang ditekuni secara maksimal dan bersungguh-sungguh dengan apa yang diyakini saya rasa pasti ada jalannya” jelasnya.

Dosen muda ini juga berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya untuk menambah kualiatas sebagai tenaga pendidik di perguruan tinggi agar tidak ada waktu terbuang percuma selama masih ada kesempatan untuk belajar dan terus belajar.

“ Kalau untuk melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya, keinginan sih ada hanya saja untuk sekarang masih menunggu momen yang tepat” jelas pria kelahiran Kuala Buayan, 16 Desember 1992 ini.

Sebagai salah satu dosen termuda IKIP PGRI Pontianak khususnya program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini juga memberi pesan yang harus dipegang oleh mahasiswa. Dengan begitu diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan prestasi dan meningkatkan semangat dalam belajar agar menjadi sukses nantinya.

“ Pesan untuk kawan-kawan mahasiswa, saat berkuliah intinya rajin jangan malas. Rajin masuk, rajin mengerjakan tugas, dan jangan terlalu santai sampai tugas terbengkalai” ujarnya dengan jelas.

Adanya dosen termuda dengan predikat cumlaude ini maka dapat mendorong semangat mahasiswa yang masih berjuang dan menikmati proses yang harus dilalui untuk menyelesaikan studinya. Tidak hanya itu mahasiswa juga dapat mengembangkan potensinya selain nilai akademis dengan mengikuti organisasi ataupun kegiatan-kegiatan positif yang memberi manfaat. Sehingga menjadi mahasiswa yang tidak hanya mendapatkan gelar tetapi juga berguna bagi orang yang ada sekelilingnya.

Junalizen: Elen Ayu Fitri
Editor: Sopian Lubis
1

1 komentar

  • Riyadi Alfajri
    Riyadi Alfajri
    7 Juli 2020 pukul 12.26
    terima kasih elen dan jurnalistiwa.co.id 😊🙏
    Reply