KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Pengembangan SDM untuk Negara Indonesia yang Lebih Maju

Ilustrasi | Net
Oleh: Widya Syafina ‘Ain*

JURNALISTIWA.CO.ID - Seperti yang kita ketahui pemerintahan Presiden Joko Widodo memilih tema SDM Unggul Indonesia Maju di HUT RI KE-74. Tema SDM Unggul akan menjadi fokus pemerintahan selama lima tahun kedepan. Sumber daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia  sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan suatu perusahaan atau organisasi.

Di era globalisasi seperti sekarang ini pengembangan SDM perlu dilakukan. Pengembangan SDM merupakan usaha yang dilakukan untuk membentuk manusia yang berkualitas dengan memiliki keterampilan, kemampuan kerja dan loyalitas kepada suatu perusahaan ataupun organisasi.

Era globalisasi seakan memberikan arus teknologi dan informasi serta perubahan sumber daya manusia dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satu pengembangan SDM yang harus dilakukan adalah melalui pendidikan. Di era globalisasi ini persaingan akan semakin ketat, tidak sedikit perusahaan yang menolak calon pegawai karena tidak memenuhi kualifikasi. Banyak pula perusahaan yang dibangun namun SDM masih bisa dikategorikan kurang di negara kita ini.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mengembangkan SDM, karena pengetahuan akan diperoleh dengan adanya pendidikan. Oleh karena itu, orang yang tingkat pendidikannya rendah, cenderung tidak memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja, begitu pula sebaliknya. Di Indonesia sendiri, angka kemiskinan yang terjadi masih sangat tinggi. Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, sehingga tidak memiliki pekerjaan dan berpengaruhlah pada tingkat pengangguran yang akan meningkat.

Badan pusat statistik (BPS) mencatat penduduk miskin Indonesia pada maret 2019 sebesar 25,14 juta penduduk. Dari jumlah tersebut, persentase penduduk miskin di desa mencapai 12,85 persen sementara dikota sebesar 6,89 persen. Sementara jika dilihat dari sebaran provinsi, papua menduduki provinsi termiskin di Indonesia dengan tingkat kemiskinan 27,53 persen dan DKI Jakarta menjadi provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah yaitu 3,47 persen.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan sumber daya yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini mungkin kita abaikan. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk sangat padat, kira-kira terdapat 232,516.8 juta jiwa lebih penduduk di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, Indonesia memiliki potensi sumber daya yang besar dari segi kuantitas.

Menurut data dari Human Development Indeks, Indonesia berida di peringkat 108 di dunia dari segi kualitas sumber daya manusia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia diakibatkan kurangnya penguasaan IPTEK, karena sikap dan mental IPTEK yang dapat menjadi subjek atau pelaku pembangunan yang handal. ada beberapa hal penting yang menyangkut kondisi sumber daya manusia di Indonesia.

Pertama, adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja, jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka. Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berujumlah sekitar 8 juta.

Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang relatif masih rendah. Struktur pendidikan angakatan kerja di Indonesia masih di dominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 persen. Masalah tersebut menunjukan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.

Ketiga, lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi, sementara jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo akan dilakukan secara menyeluruh. Mulai pemberian gizi cukup bagi bayi sejak dalam kandungan hingga peningkatan kualitas SDM manusia dewasa. Peningkatan kualitas SDM juga dilakukan melalui perbaikan akses dan mutu pelayanan kesehatan. Kemenkes akan melakukan pemerataan tenaga kesehatan. Program Nusantara Sehat (NS) yang sudah berjalan dipertahankan. Selain itu, ada gerakan masyarakat hidup sehat (germas) yang dilakukan berbasis keluarga.

Sektor industri juga harus mendukung program peningkatan kualitas SDM. Pemerintah harus lebih intensif menggandeng pihak swasta dalam meningkatkan skill SDM.
Selain itu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara berikut yaitu:

Pertama, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Peningkatan kualitas  pendidikan di indonesia bisa dengan cara seperti, meningkatkan kualitas guru yaitu dengan cara seperti mengikuti penataran, mengikuti kursus-kursus pendidikan, memperbanyak membaca, mengadakan kunjungan ke sekolah lain, mengadakan hubungan dengan wali siswa.

Kemudian dengan peningkatan materi, peningkatan dalam pemakaian metode dengan memperhatikan beberapa hal yaitu selalu berorientasi pada tujuan, tidak hanya terikat pada satu alternatif saja, mempergunakan metode sebagai suatu kombinasi. Kemudian dengan peningkatan sarana pendidikan dan peningkatan kualitas belajar seperti memberikan motivasi terhadap peserta didik.

Kedua, menambah lapangan kerja yang memadai. Pemerintah harus selalu bergegas menciptakan lapangan kerja lewat program srategis, diantaranya. Pertama, mendorong pembangunan infrastruktur melalui penyediaan anggaran melalui APBN, BUMN, dan swasta. Kedua, menumbuhkan investasi yaitu dengan cara memperbaiki iklim investasi lewat penyederhanaan perizinan dan penyedian sarana investasi yang saat ini bisa dibilang rumit.

Ketiga, pemerintah mempersiapkan tenaga kerja dengan keahlian tertentu melalui pendidikan vokasional yaitu penggabuangan antara teori dan praktik secara seimbang dengan orientasi pada kesiapan kerja lulusannya. Keempat, mengalokasikan dana desa, dana ini dipakai untuk program pemberdayaan masyarakat dan untuk pembangunan sarana dan prasarana di pedesaan.

Dengan demikian, dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia, segala sesuatunya dapat dimulai dari diri sendiri, sebagai generasi muda hanya bisa melakukan kewajiban sekaligus hak kita untuk belajar. Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia juga sangat berpengaruh terhadap kualitas SDM.

Untuk itu upaya peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan sebagai langkah menuju terciptanya generasi emas sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan itu dapat meningkatkan taraf sumber daya manusia Indonesia di dalam kompetisi tenaga kerja di masa globalisasi sekarang ini. Selain itu kita juga harus bersikap lebih peduli dan kritis terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dunia sekitar kita.

*) Mahasiswi Ilmu Administrasi Publik, FISIP, Universitas Tanjungpura Pontianak
Posting Komentar

Posting Komentar