KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Danau Lindung Empangau, dan Warisan Alam Dari Surga

Danau Lindung Empangau. Photo: Istimewa/Net
Oleh: Duwi*

jurnalistiwa.co.id - Ikan Arwana (Scleropages Formosus) atau yang sering disebut siluk merah. Spesies yang dulunya dianggap biasa-biasa saja oleh penduduk lokal, bahkan pernah dijadikan ikan asin Rp.1000/kg. Namun kini seiring berjalannya waktu siluk merah dianggap sebagai hewan surga dan harga jualnyapun melejit. Akibat dari permasalahan ini siluk merah sering diburu dan terancam punah.

Kapuas Hulu memang memiliki potensi perikanan yang cukup besar, namun belum dikelola secara optimal. Desa Empangau Kecamatan Bunut Hilir Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, merupakan salah satu habitat siluk merah. Dengan memiliki luas sekitar 120 hektare, dan kedalaman sekitar 3-21 meter. Warna air merah kehitaman.

Untuk menjaga kelestariannya, Danau Empangau diterapkan sebagai danau lindung. Danau Empangau ditetapkan sebagai Danau Lindung melalui Surat Keputusan Bupati Kapuas Hulu Nomor 6 Tahun 2001.

Sejak tahun 2000, upaya pelestarian siluk merah melalui Restrocking sudah dilakukan. Arwana yang telah dilepas di Danau Lindung Empangau merupakan hasil dari bantuan pemerintah daerah dan LSM lainnya. Puncak penghargaan pun datang.

Kementrian kelautan dan perikanan (KKP) pada tanggal 16 November 2011 menobatkan (pokmawas) Danau Lindung Empangau sebagai juara 1 tinggkat Nasional. Tidak hanya itu, pada tahun 2017 Danau Lindung Empangau mendapat lagi penghargaan kalpataru dari kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Dimana penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, di Sotis Residence, Jl Penjernihan, Bandung Hilir, Jakarta Kota (Jakarta Pusat,  Rabu 2/8/2017).

Demi terus terjaganya Danau Lindung Empangau sebagai Warisan Alam Dari Surga maka perlu penanaman pemahaman kepada masyarakat untuk selalu menjaga dan merawat Danau tersebut agar selalu asri serta siluk merah yang menjadikan Danau ini terus ada dan tidak terancam punah demi terjaganya ekosistem yang baik.

Penulis Adalah Mahasiswa Jurusan PGMI IAIN Pontianak
0

Posting Komentar