KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Himapol Untan Gelar Talkshow Ideologi Politik Feminisme

Istimewa
Pontianak, jurnalistiwa.co.id - Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Tanjupura (Himapol Untan) menggelar Talk Show “Ideologi Politik Feminisme” di Warkop Onlines Paris 2 Pontianak, Minggu (22/06/2019).

Dalam diskusi ini diikuti oleh puluhan mahasiswa Untan yang mana turut hadir mahasiswa kampus Fisip, Hukum dan FKIP dilingkungan Untan.

Ketua Himapol Indonesia Wilayah III Alif Fatturahman selaku narasumber, menyampaikan, diskusi ini merupakan salah faktor bagi kaum muda untuk sadar bahwasanya tidak boleh terlalu cuek pada kaum perempuan.

“Saya laki, saya akan mengedepankan laki-laki tetapi saya juga memikirkan perempuan,”ungkapnya.

Dia juga mengatakan, hadirnya perempuan dalam parlemen maupun dalam pembuatan kebijakan benar-benar dirasakan oleh semua golongan entah itu laki-laki atau perempuan.

“Semua kebijakan itu harus dapat dirasakan  hadirnya perempuan dalam parlemen. Ketika perempuan masuk dalam parlemen  efeknya besar bagi perempuan-perempuan lainya ataupun di luar di parlemen,” tambahnya.

Aktivis Perempuan, Putriana, mengatakan Perempuan dalam panggung politik harus menghasilkan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap perempuan. “Saat ini perempuan masih di ikat oleh kebijakan-kebijakan yang ada selama ini,” ujarnya.

Ketua Forum Perempuan BEM Seluruh Indonesia Wilayah Kalimantan, Dita Dwi Anggreyni meyakinkan bahwa perempuan juga punya kemampuan, namun tidak juga melupakan perempuan punya kewajiban.

“Ketika kita menuntut jangan lupa untuk menunaikan karena sejatinya ketika kita ingin lebih baik dipandang orang lain, maka kita harus lebih baik dulu dari orang tersebut, jadi jika kita perempuan menuntut hak tapi tidak menjalankan kewajiban, jangan coba, malu sendiri, ibarat  mengatakan diri sendiri,” paparnya.

Untuk teman yang memperjuankan perempuan, lanjut Dita, kami dan perempuan lainya juga sama memperjuangakan perempuan dalam segi apapun; baik budaya, politik, ekonomi dan lainnya.

“Tidak ada perlu pemahaman khusus yang benar-benar menjadi wadah untuk pemikiran ini menjadi luas tapi dengan tindakan yang kita lakukan sudah menjadi bukti bahwa kita sebagai kaum perempuan juga bisa berperan dan memberi dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat. Kerjakan lakukan jika hal itu baik dan jangan jika hal itu salah,” tutupnya.

Jurnalizen : Ardianus Ardi
0

Posting Komentar