KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

MADIN RU Al-Khaliliyah Menggelar Penobatan Rangking Kelas, Bintang Pelajar dan Santri Tauladan

Prosesi penobatan rangking kelas, bintang pelajar dan santri tauladan
foto by fahrul


Kubu Raya, Jurnalistiwa.co.id - Madrasah Diniyah Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah Parit Surabaya, Desa Pasak, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya menggelar penobatan Rangking Kelas, Bintang Pelajar dan Santri Tauladan yang dihadiri langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah, Selasa (29/04/19).

Dalam sambutannya, Kepala Madrasah Diniyah Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah Fawaid Azman Hanafi mengajak merenungkan rintangan yang menjadi penghalang dalam belajar.

“Sejak bulan syawal sampai bulan sya'ban banyak sekali mata pelajaran yg dipelajari, serta banyak ilmu yang dikaji, dan rintangan terbesarnya adalah mulai dari kita sendiri, dan proses yg kita lewati perlu kita flasback kembali, agar bisa menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang, proses belajar dan mengajar dalam semester 1 dan 2, apakah kita sudah meraih kemengan, imbang atau kalah, dan kita harus renungkan penyebab faktor dari rintangan tersebut adalah malas, tidur, dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah KH. Hanafi M. Kholili, S. Pd. Menjelaskan Kitab Tafsir Jalalain Surah Al-Hujurat ayat 1 yang membahas tentang akhlaq dan tata krama terhadap Allah SWT dan Nabi SAW.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendahului (berasal dari lafal Qadima yang maknanya sama dengan lafal Taqaddama) artinya, janganlah kalian mendahului baik melalui perkataan atau perbuatan kalian (di hadapan Allah dan Rasul-Nya) yang menyampaikan wahyu dari-Nya, makna yang dimaksud ialah janganlah kalian mendahului Allah dan Rasul-Nya tanpa izin dari keduanya (dan bertakwalah kepada Allah. sesungguhnya Allah Maha Mendengar) semua perkataan kalian (lagi Maha Mengetahui) semua perbuatan kalian,” jelasnya.

“Ayat ini diturunkan berkenaan dengan perdebatan antara Abu Bakar dan Umar, mereka berdua melakukan perdebatan di hadapan Nabi SAW. mengenai pengangkatan Aqra' bin Habis atau Qa'qa' bin Ma'bad, ayat selanjutnya diturunkan berkenaan dengan orang yang mengangkat suaranya keras-keras di hadapan Nabi SAW dan ini merupakan akhlaq dan tradisi pondok pesatren,” tutupnya.

Jurnalis Warga : Fahrul Aziz
Editor : Yusuf An Nasir
0

Posting Komentar