Ilustrasi/AK |
Kesepian mengaliri jiwa ku
Tanpa ragu mu dalam mimpi dan nyata ku
Perlahan sirna dalam ilusi
Bayang mu samar dan kian semu
Tapi mengapa hati ku tetap mengharapkan mu?
Ku
ceritakan resahku kepada sang surya
Tak terbalas hingga
senja temaram
Ku bisikan kepada
lembutnya angin
Tak terdengar hingga
fajar menyapa
Ku Tanya perasaan ku
kepada sang dewi malam
Tak jua terjawab
hingga asa ku mulai rapuh
Dan penat asa menanti
hingga membatu
Duhai pencuri hati
Rangkaian harap luruh satu per satu
Berjatuhan bak ranting tak berharga
Menunggu rapuh dan lapuk
Terjajah sang rimba waktu
Posting Komentar