Ilustrasi/Net |
Mimpi menapak, membangunkan tidur
dengan geram
menaburi ruangan yang kelompang
nyata
menunggu pagi yang mulai
mengantri
menanti
sinar yang membuat senyum melebar
senantiasa
kau rajut, sulam, dan tebar
kini
cintaku semakin berkecambah
mengeras tak berduri pada pohon yang
berkaki
kuingin
bertemu lagi pada hujan yang penuh kenangan
memalit ruang penuh rasa
mencengkram harapan
penuh tenaga
tanpa
berpamitan ia bersalaman pada kenyataan
perlahan
ia sinari dengan secangkir lilin
kemudian dihidupkan dengan segenggam
api
yang menyala penuh rona
*Mahasiswa Univeresitas Muhammadiyah Kotabumi (UMK)
Posting Komentar