Mahrani (tengah) didampingi pengawas pembina (kiri) dan kepala sekolah (kanan), Foto: Adi/Jurnalistiwa |
JURNALISTIWA.CO.ID - Berawal dari kegemarannya menulis buku dan menyelesaikan permasalahan pembelajaran melalui penelitian, guru SD Negeri 27 Pontianak Utara ini mendapat kesempatan untuk mengikuti Enchancing Learning in The STEM Enviroment yang diselenggarakan di SEAMEO RESCAM, Penang-Malaysia 9-30 Maret 2019.
Kegiatan ini merupakan apresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada guru-guru berprestasi Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kemendikbud tahun 2018.
“Alhamdulillah, Allah menakdirkan saya untuk membawa nama baik Kota Pontianak di tingkat Nasional dan Internasional” kata Mahrani saat ditemui menjelang keberangkatannya untuk mengikuti pembekalan sekaligus pelepasan oleh Presiden RI di Jakarta mulai tanggal 27 Februari 2019.
Guru yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) ini tidak menyangka hasil penelitian yang dilakukannya saat kegiatan Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif Matematika (PIKIMAT) tahun 2019 di PPPPTK Matematika Jogjakarta ini mendapat kategori terbaik nasional sehingga menjadikannya bagian dari peserta yang dikirim untuk mengikuti pelatihan di negara kawasan Asia Fasifik dan Eropa.
“Tahun 2018, saya mengikuti kegiatan PIKIMAT dan melakukan penelitian pengembangan mengenai Media Pembelajaran Galangan Kapal. Galangan Kapal merupakan akronim dari Garis Bilangan berbantuan miniatur kapal yang digunakan untuk penanaman konsep pada pembelajaran matematika. Alhamdulillah hasil penelitian ini mendapat predikat terbaik nasional,” jawabnya singkat.
Mengikuti pelatihan selama sebulan penuh memang bukanlah hal yang mudah baginya. Mahrani harus rela berpisah dari keluarga dan meninggalkan sejenak tugas pokoknya di sekolah untuk sementara waktu.
“Berat rasanya meninggalkan keluarga di rumah dan siswa di sekolah selama 1 bulan, namun untuk kualitas pendidikan yang lebih baik ke depannya insyaAllah akan diupayakan semaksimal mungkin belajarnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa ia akan tetap memantau perkembangan belajar siswa di kelasnya, sebagai bagian dari amanah yang diberikan oleh negara padanya selama ini.
“Pembelajaran di kelas Alhamdulillah dihandle oleh guru pengganti, Alhamdulillah Kepala Sekolah dan Pengawas Pembina sangat mendukung kegiatan yang saya ikuti serta mengapresiasi saya mencari guru pengganti agar anak-anak di kelas tetap mendapatkan pelayanan terbaik serta tidak terganggu proses belajar mengajarnya,” jelasnya.
Saat disinggung mengenai rencana yang dipersiapkannya setelah mengikuti pelatihan nanti, guru yang juga merupakan penulis 12 buku sekaligus Trainer Nasional Literasi Produktif ini berkeinginan untuk membukukannya.
“InsyaAllah akan dijadikan buku materi-materi yang diperoleh di sana, agar ilmunya bisa menyebar ke guru-guru lain yang belum mendapatkan kesempatan yang sama. Karena saat ini STEM atau Sains, Technology, Engenering, Mathematics, belum terlalu familiar bagi teman-teman guru,” pungkasnya. (Adi)
Posting Komentar