KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Warkop Solidaritas : Bijak Beragama di Era Digital


Pontianak, jurnalistiwa.co.id- Warung Kopi Solidaritas mengadakan Talkshow yang ke-15 dengan tema “Bijak Beragama di Era Digital” Sabtu (9/2/2019) siang.
“Alhamdulillah tidak sia-sia selama ini saya membuka warkop solidaritas ini. Talkshow yang kami laksanakan ini merupakan program mingguan yang telah saya konsep dari awal untuk membuka ruang-ruang diskusi bagi pemuda milenial terutama para mahasiswa yang saat ini sudah mulai tergerus pemikirannya akibat dari kecanggihan teknologi atau gadget,” ujar Mochamad Sab’in, Owner Warkop Solidaritas.
Mochamad Sab’in menuturkan, talkshow ini merupakan salah satu cara untuk membuka kembali ruang-ruang diskusi dan mengaktifkan kembali bagaimana seorang pemuda yang seharusnya menjadi tameng dan membantu masyarakat menyelesaikan persoalan di masyarakat.
“Sekarang kita sering mendengar berita-berita SARA,Hoax terutama isu agama dan lain-lain, itu berarti masyarakat khususnya pemuda belum bisa mengontrol emosionalnya secara positif. Kita sering mengshare berita-berita yang tidak benar melalui gadget yang kita miliki,” tuturnya.
Menurut Mochamad Sab’in, agama saat ini sudah kurang dipakai dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, berinteraksi ataupun bersosialisasi dengan teman-teman atau masyarakat, karena semuanya menggunakan teknologi.
“Padahal kalau kita bisa menjalankan kehidupan beragama dengan bijak yang namanya sebuah Gadget itu kita hanya gunakan seperlunya saja. Gadget memang diciptakan oleh manusia yang memang fungsinya di peruntukan untuk kita berkomunikasi dengan siapapun. Tetapi sekarang kebalikannya Gadget atau alat pintar ini sudah merubah semua kehidupan masyarakat terutama pemuda dan mahasiswa,”.
“Padahal dalam beragama kita di wajibkan untuk selalu menjalin tali silaturahmi dengan tatap muka agar kita tidak sembarangan mengatakan salah terhadap siapapun. Marilah kita jalani kehidupan ini sesuai perintah tuhan melalui agama yang telah kita miliki dan jangan menuhankan Gadget atau tekhnologi untuk menjalankan kehidupan ini,” pesannya.
Aida Mokhtar selaku pemateri menambahkan bijak dalam beragama di era digital ini yaitu agama saat ini atau hari ini bukan lagi menjadi sesuatu yang sangat berarti dalam kehidupan kita.
“Banyak orang beragama tetapi hanya dijadikan sebuah identitas diri, sedangkan dalam melaksanakan perbuatan sehari-hari tidak sesuai dengan apa yang di perintahkan Tuhannya dalam beragama.
Aida Mokhtar menuturkan, dalam konteks Islam sendiri menuntut ilmu itu wajib dari lahir sampai ke liang lahat dan kita di dalam agama Islam di wajibkan untuk membaca atau iqro’.
“Saat ini banya orang-orang bergama menghakimi orang lain dan memvonis orang lain bersalah sedangkan kita sendiri belum introspeksi diri apakah benar atau tidak dengan apa yang telah kita kerjakan selama hidup ini.
"Di era digital ini sudah tidak tabu lagi mengenai persoalan saling menyalahkan dan saling menghakimi seseorang terutama di dunia maya yang seenaknya mengklaim orang lain salah dan menyampaikan apa saja yang di mau. Persoalan-persoalan seperti ini, kita sebagai pemuda yang hadir di forum talkshow insyaallah adalah orang-orang yang sadar dan kita wajib mengingatkan satu sama lain bukan menghakimi”.
Aida Mokhtar menambahkan, Regulasi yang telah dibuat di negara ini pun belum cukup kalau kita sebagai pemuda generasi penerus bangsa sendiri juga tidak bergerak untuk ikut berperan aktif dalam menangani persoalan di negri ini.
“Jalankan kehidupan beragama dengan sesuai agama yang kita anut maka insyaallah kita tidak mudah untuk mengatakan orang lain salah dan menggunakan gadget sesuai dengan fungsinya bukan sembarangan karena akan membawa dampak negatif untuk diri kita sendiri,” pesannya. (Suk)
Posting Komentar

Posting Komentar