Ilustrasi Santri/Net |
Oleh: Rohmatul Maghfiroh*
JURNALISTIWA.CO.ID- Oleh karena adanya berbagai tuntutan yang harus dipenuhi di era modern, pondok pesantren ada yang tetap mempertahan ciri khasnya sebagai lembaga pendidikan konvensonal (salaf) dan ada juga pondok pesantren yang mengintregasikan antara modernisasai dan system salaf atau lebih terkenal dengan pondok modern untuk menghadapi dan menjawab tantangan di era globalisasi ini bagaimana peran pondok pesantren menjawab dan menghadapi era globalisasi?
Peran Pondok Pesantren Mendidik Akhlak dan Moral
Hal itulah yang dibutuhkan untuk memperkuat pondasi keislaman dan keimanan dalam diri serta menjaga keutuhan islam. secara umumnya sesuai dengan visi dan misi pondok pesantren sendiri, apalagi dalam era globalisasi yang serba modern ini. Banyak terjadi pergaulan bebas dan pergaulan anak muda yang lepas dari kendali agama sehingga pondok pesantren berperan untuk mengendalikan moral pada era globaisasi ini.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pesantren
Adapun upaya peningkatan SDM pesantren bisa dilakukan dengan beberapa pembelajaran ekstra seperti: Pembelajaran bahasa internasional, Pembelajaran ilmu sains,dan Pembelajaran IT komputer, dan lain sebagainya.
Menyeimbangkan Ilmu Ukhrowi dan Ilmu Duniawi
Menyeimbangkan ilmu ukhrowi dan ilmu duniawi. Keduanya penting untuk menjalani kehidupan sebagai seorang muslim, karena tanpa keselarasan pada keduanya, maka generasi pondok pesantren akan jauh dari kualitas baik.
Tetap Berpegang Teguh Pada Visi dan Misi Pesantren
Keterbukaan pondok pesantren untuk merangkul beberapa budaya yang dinilai baik dan ilmu-ilmu duniawi memang dirasa cukup penting, tetapi ia harus tetap berpegang teguh pada visi dan misi utama, yaitu memperkuat pondasi ketauhidan kepada Allah dan mencetak generasi berakhlakul karimah.
Pendidikan Pesantren Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Dari definisi-definisi yang penulis jelaskan, jelaslah bahwa globalisasi membawa akibat dan manfaat bagi kehidupan manusia. Dua hal yang paradok ini memaksa seseorang untuk besikap dan menentukan terhadap globalisasi. Idealnya, kita tidak mengambil posisi sebagai pendukung atau penentang globalisasi, tetapi kita harus menyikapi globalisasi (juga pemikiran luar lainnya) secara kritis.
Inilah realitas globalisasi yang ada di hadapan kita. Maka, kewajiban kita adalah bagaimana berinteraksi dengannya secara positif. Toh, realitas globalisasi ini tidak semuanya buruk, dan tidak pula semuanya baik. Karena itu, kita harus menyikapinya lewat berbagai bentuk artikulasi yang kritis namun proporsional.apalagi dalam era globalisasi yang serba modern ini.
Minimal ada dua alasan mengapa pesantren mempunyai peran dan kesempatan yang lebih besar dibandingkan dengan lembaga yang lain. Pertama, pesantren yang ditempati para generasi penerus bangsa, dengan pendidikannya yang tidak terbatas oleh waktu sebagai mana di lembaga pendidikan umum, akan semakin menyemaikan ajaran-ajaran Islam, yang itu dapat dijadikan sebagai benteng dalam menghadapi globalisasi.
Kedua, pendidikan pesantren yang mencoba memberikan keseimbangan antara pemenuhan lahir dan batin, pendidikan agama dan umum, merupakan usaha yang sangat sesuai dengan kebutuhan pendidikan di era globalisasi yang membutuhkan keseimbangan antara kualitas SDM dan keluhuran moral.
Pada zaman modern dan globalisasi seperti ini, pesantren sudah menyamakan pendidikannya untuk menjawab tantangan zaman,seperti beberapa pondok pesantren mewajibkan para santri nya untuk bercakap sehari-hari menggunakan bahasa inggris dan bahasa arab sehingga mampu bersaing di dunia luar. Sempat beberapa waktu yang lalu beberapa santri mendapatkan juara debat internasional dan mendapatkan medali emas.
Selain dalam dunia pendidikan, pondok pesantren juga mampu bersaing dalam dunia ekonomi maupun perbisnisan, seperti pondok pesantren sidogiri dimana pesantren ini sudah mampu mendirikan beberapa usaha dengan membangun toko market yang bernama basmalah dan ada juga pesantren yang mengajrkan para santri untuk menjadi wirausahawan sejak dini, sehingga para santri mampu bersaing dengan Negara lain dalam hal membangun perekonomian.
*Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Mempawah
Posting Komentar