Reno Rianto |
Oleh : Reno Rianto*
JURNALISTIWA.CO.ID - Sejarah
telah menyaksikan berbagai peristiwa besar yang terjadi di negara ini, yang
tidak terlepas dari peran aktor intelektual di dalamnya. Aktor intelektual itu
adalah pemuda/mahasiswa yang selalu memberikan ide-ide atau gagasan baik untuk
perubahan negara ini menjadi lebih baik.
Pemuda/mahasiswa adalah
komponen-komponen yang menjadi perekat suatu bangsa yang peran nya sangat lah
penting untuk kebangkitan bangsa ini dan pemuda/mahasiswa tidak hanya peran nya
sebagai kaum yang hanya fokusnya belajar saja tetapi peran mahasiswa juga
sebagai penyambung aspirasi masyarakat, mahasiswa menjadi bagian penyambung di
antara rakyat dan pemerintah, mahasiswa/pemuda juga berperan penting dalam
pengawalan pembangunan suatu daerah karena pembangunan daerah ini tidak hanya
dilakukan oleh elemen-elemen pemerintah saja tetapi mahsiswa juga terlibat
didalamnya mengambil peran penting ini jangan sampai kita menjadi pemuda yang
anti pati terhadap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan tidak peduli
terhadap keluhan masyarakat.
Dulu
mahasiswa dekat betul dengan rakyat sehingga suara mereka lantang untuk
menyuarakan hak-hak rakyat dan mereka tidak segan-segan untuk mengkritik
kinerja pemerintahnya karena mereka tau mahasiswa lah yang mempunyai tanggung
jawab itu untuk menyampaikan aspirasi rakyat dan mereka juga sadar bahwa
mahasiswa juga bagian dari rakyat. Oleh karena itu mereka selalu turun ke jalan
jika ada problem didalam negara ini yang menyangkut hak-hak rakyat, mereka
menyuarakan aspirasi rakyat lewat orasinya, mereka berjuang untuk rakyat
sehingga membawa perubahan untuk bangsa ini.
Pada
tahun 1998 yang mana mahasiswa bergerak untuk meruntuh kan orde baru dan
melakukan reformasi, yang mana pada masa itu mahasiswa indonesia berkumpul
untuk bersatu bersama rakyat untuk meruntuh kan rezim orde baru dan akhirnya
lahirlah sebuah reformasi, itu adalah
salah satu bukti bahwa mahasiswa memiliki kekuatan besar untuk perbaikan negara
ini, tidak hanya itu ada lagi bukti kekuatan mahasiswa/pemuda, pada tahun 1928
tepat nya pada tanggal 28 oktober juga terjadi gerakan pemuda yang mana dari
gerakan ini melahirkan sebuah symbol yang itu dinamakan sumpah pemuda. itu
sudah membuktikan bahwa pemuda/mahasiswa memiliki kekuatan besar dalam
perbaikan negara ini yang mana Soekarno pernah mengatakan “berikan aku 1000 orang tua maka akan ku angkat semeru dengan
akar-akarnya, berikan 10 pemuda maka akan kuguncang kan dunia”. Nah
perkataan Soekarno itu adalah pengakuan bahwa pemuda memiliki kekuatan besar
untuk kebangkitan bangsa ini.
Tetapi
saat ini saya tidak melihat lagi pemuda/mahasiswa seperti itu, karena mereka
saat ini sibuk dengan mengejar nilai akademik yang itu disebut dengan IPK,
mereka disibukan dengan tugas-tugas yang begitu padat sehingga membuat mereka
tidak memiliki kesempatan untuk belajar di organisasi, mereka menjadi pemuda
yang antipati terhadap perkembangan negara ini tidak mau peduli terhadap problem
dinegara ini, mereka jauh dari rakyat.
Perkembangan zaman telah mengubah sikap
mahasiswa/pemuda menjadi pemuda yang ekslusif terhadap rakyat, pemuda yang
rendah literasi bacaanya, pemuda yang tidak senang lagi dengan budaya
berdiskusi, mereka sibuk dengan urusan masing-masing terbuai dengan
perkembangan teknologi. Pada hal perkembangan zaman harusnya membuat kita lebih
berpikir maju dan memanfaatkan segala teknologi yang ada untuk sarana edukasi
lebih baik bukan malah teknologi dijadikan alat mainan saja, kita ambil contoh
teknologi sekarang yaitu HP atau gadjet yang mana semua nya sudah sistem
android tetapi mereka gunakan itu sebagai alat mainan seperti main game saja,
banyak sekali mahasiswa/pemuda seperti itu, itu lah yang membuat
mahasiswa/pemuda saat ini tidak menjadi produktif.
Oleh
karena itu mari kita mahasiswa sebagai kaum intelektual, berpendidikan dan
terpelajar mengambil peran didalam bangsa ini menjadi pemuda sebagai
komponen-komponen perekat bangsa, mahasiswa/pemuda yang dekat dengan rakyat,
mahasiswa/pemuda yang peduli terhadap pemerintahan ini, mahasiswa/pemuda yang
siap menjadi penyambung aspirasi rakyat. Jangang kita menjadi mahasiswa/pemuda
yang menutup mata dan hati terhadap perbaikan negara ini, kita adalah
calon-calon penerus bangsa ini, calon-calon pemimpin untuk generasi berikutnya.
*Mahasiswa FISIP UNTAN
Posting Komentar