KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Pentingnya Menjadi Seorang Guru yang Kreatif

Ilustrasi/Net


Oleh: Nelya*

JURNALISTIWA.CO.ID - Dalam suatu lembaga pendidikan, akan menciptakan suatu generasi yang baik dari pada proses belajar mengajar. Keberhasilan yang dicapai bisa kita lihat dari giatnya seorang murid atau siswa yang belajar. Atau bisa juga dari individu-individu lainnya yaitu guru-guru yang memiliki kualitas tinggi dalam latar belakang pendidikannya. Karena itu akan membawa dampak positif bagi siswa didiknya.

Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi (Dalam : Fahrina Yustiasari Liriawati).

Kreatif merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki kemampuan daya cipta. Seseorang yang memiliki daya kreasi tinggi sering pula orang tersebut kreatifitasnya tinggi maksudnya. Maksudnya, sebuah kreasi merupakan hasil buah pikiran atau kecerdasan akal manusia. Secara singkat kreatif atau kreativitas  dapat didefinisikan sebagai kemampuan mencipta. Yang dimiliki seseorang. Dalam teori  Jones Wyse, Kreativitas dimiliki semua individu walaupun dengan derajat yang berbeda-beda; dapat dipelajari, dimanipulasi dengan sengaja, dan perlu dikembangkan.

Mendidik bukanlah sekedar mendidik, dengan guru memiliki pemikiran yang kreatif itu akan lebih baik dan bermanfaat bagi siswa yang telah mendapatkan pengajaran dari suatu sekolah atau lembaga pendidikan. Tidak semua guru yang mengajar di dunia pendidikan itu memmiliki kecerdasan dan kreatif dalam mengolah kelas dan cara penyampaian materi pembelajaran, bahkan terlihat minim sekali guru-guru yang mempunyai inisiatif dan kreatif pada saat mengjar. Seorang guru seharusnya banyak memiliki cara atau metode dengan ide-ide ciptaan mereka sendiri dan yang pastinya harus berkualitas tinggi, supaya siswa yang di didik merasa nyaman, fokus, bahkan tenang dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Sebuah ide kreatif seorang guru sangat diperlukan untuk dapat menubah situasi pembelajaran jadi menarik dan efektif sekaligus mengajak siswa leih aktif. Jika saat ini adalah era teknologi digital,ada kemungkinan ide pembelajaran yang kita kembangkan adalah lebih banyak berhubungan dengan teknologi digital karena secara mayoritas siswa akan lebih tertarik menghadapi sesuatu yang up tu dete. Dalam globalisasi persoalan-persoalan yang muncul dalam pembelajaran salah satunya harus di antisipasi dengan inovasi-inovasi terhadap model pembelajaran atau media pembelajaran (dalam : Endang Kusumatyas).



Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap pembelajaran di sekolah. Guru juga memiliki peran yang begitu besar terhadap perkembangan peserta didik dalam mewujudkan cita-cita hidupnya. Keyakinan ini didasari atas kelemahan manusia sebagai makhluk sosial yang jelas selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam setiap aspek kehidupannya. Guru memiliki peran penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang pada akhirnya berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Guru bertindak selaku fasilitator yang berusaha mendapatkan proses belajar mengajar yang efektif. Mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai.

Untuk memenuhi hal tersebut di atas guru  harus mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan yang kuat kepada peserta didik sehingga ia mau belajar karena memang peserta didiklah subjek utama dalam belajar. Guru yang mampu melaksnakan perannya sesuai yang telah disebutkan di atas yaitu sebagai seorang guru yang berkompetensi.

Seorang guru haruslah memiliki kompetensi kepribadian. Dimana dengan kompetensi kepribadian tersebut dia akan tampil dengan didikasi dan teladan serta petuah-petuah yang bisa membimbing dan menjadi inspirasi yang baik bagi siswanya. Guru adalah agen perubahan. Maka sudah sepantasnya seorang guru membekali dirinya dengan berbagai kemampuan. Baik itu dari pengetahuan, prilaku, skill, semuanya harus terlebih dahulu diprsiapkannya sebelum menjadi sorang pendidik yang profesional.

Kreativitas memang merupakan terminologi “baru” di sekolah. Namun demikian banyak pihak meyakini ia menjadi salah satu batu sendi dalam aktivitas belajar di sekolah. Tanpanya proses pembelajaran bukan lagisebuah pencerahan, sebaliknya tak lebih dari sekedar indoktrinasi pengetahuan oleh guru terhadap siswa. Karena perlu kiranya dideskripsikan apa yang dimaksud kreativitas dalam konteks ini. Meski kerap kali secara pasif dikaitkan dengan dunia pendidikan dan praktek persekolahan, sitilah “kreativitas” jarang di definisikan secara jernih. sebuah istilah yang biasa acapkali membawa kita pada asumsi yang keliru, kesalah pahaman, serta keyakinan yang sesat. Misalnya, daya kreatif hanyalah milik sekelompok anak tertentu, identikdengan siswa br-IQ tinggi, kreativitas sifatnya giren atau tersedia sejak lahir, dan tidak dapat ditingkatkan atau di pengaruhi lingkungan.

Menurut (Plucker 2004 dalam Thomas Gunawan Wibowo) Ia merumuskan kreativitas seabagai “Sebuah interaksi antara bakat, proses, dan lingkungan yang mana seseorang atau kelompok menghasilkan suatu produk baru yang bermanfaat dilihat dalam suatu konteks sosial tertentu.

Jadi agar guru senantiasa selalu kreatif dalam mengajar maupun mendidik, maka wajiblah ia memiliki kompetensi seperti profesional, kedua pedagogik, ketiga sosial dan yang keempat kepribadian. Dengan kreatifnya seorang guru dalam proses belajar mengajar, maka hal itu kan menumbuhkan bakat, minat siswa atau murid yang diajarinya, juga akan menjadi kreatif dan cerdas dalam pembelajaran. Karena dengan begitu guru akan menciptakan suasana belajar menjadi nyaman dan tenang bagi siswanya.

*Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Mempawah
0

Posting Komentar