KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Pentingnya Mendidik Anak Dengan Alquran

Ilustrasi Mengajari Anak Alquran/Net
Oleh: Keneth*

JURNALISTIWA.CO.ID - Siapa yang tidak kenal Kitab Suci Alquran. Kitab yang berbahasa arab yang saat ini digunakan oleh ummat muslim yang diturunkan 14 abad yang lalu. Kitab suci Alquran juga sebagai rujukan dalam berbagai aktifitas manusia dalam beribadah kepada tuhan Allah SWT Mang Maha Esa.

Al-quran kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan seorang rasul untuk menyerukan kabar gembira dan peringatan bagi ummat manusia. Nabi Muhammad SAW adalah seorang hamba  Allah yang terpilih untuk menerima kitab Suci Alquran yang begitu banyak yang terkandung dalam Alquran dari permasalahan urusan dunia hingga urusan akhirat. Begitu juga dengan tarbiyah di luang lingkup keluarga mencangkup di dalam Alqurannul karim juga Allah S.W.T berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman perliharalah diri mudan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, dan penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras yang tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahnya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahnya” (QS. At-Tharim:6)

Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat ini mengatakan bahwa ungkapan: Hai orang-orang beriman peliharalah diri kamu antara lain dengan meneladani Nabi, dan pelihara juga keluarga kamu, yakni isteri, anak-anak, dan seluruh yang berada di bawah tanggung jawab kamu, dengan membimbing dan mendidik mereka, agar kamu semua terhindar dari api neraka. Selanjutnya dikatakan pada ayat enam di atas bahwa pendidikan harus dimulai dari rumah, dan ditujukan kepada ayah dan ibu.

Mengajarkan Al-Qur’an kepada anak adalah hal yang paling pokok dalam Islam. Dengan hal tersebut, anak akan senantiasa dalam fitrahnya dan di dalam hatinya bersemayam cahaya-cahaya hikmah sebelum hawa nafsu dan maksiat mengeruhkan hati dan menyesatkannya dari jalan yang benar.

Sangat penting nya mempelajari Al-quran dan menerapkan nya untuk diri sendiri dan keluaraga bagi Ummat muslim yang benar keimanan nya tidak sempurna sebelum ia tidak mencintai kitab Al-quran dengan sepenuh hati. keluarga sekumpulan kecil yang hidup didalam lingkungan masyarakat saat ini. Bahkan hidup aka bahagia jikalau semua ajaran yang terkandung didalam Al-qur’an  diterapkan kepada istri dan anak kita.

Contohnya meceritakan kisah-kisah kenabian pada masa lampau yakni dari kisah Nabi Adam as, Nabi Nuh as, Nabi Musa as, Nabi Isa as, dan para penghulu Nabi dan rasul yakni Nabi Muhammad SAW dengan begini anak kita akan merasa terhiburi dengan jalan cerita tersebut.

Disini letak pengenal awal mengenai islam kepada anak kita hingga sesuai lah dengan tuntunan Alqur’an untuk meningkat daya ingat anak perlunya dorongan dari orang untuk meggajarkan dan mendidik anak untuk menghafal Alquran. Keimanan didalam hati seorang anak harus dimulai sejak dini dari mulai 0-6 tahun agar ketahuidtan nya mengenai islam terbendungi dengan adanya pondasi dari sejak lahir.

Pembentukan krakter anak bisa dilakukan sejak awal dalam kandungan dengan memulai usia hamil muda sampai usia remaja akhir. ketika dalam kandungan sang ibu pembacaan Alquranpun berpengaruh terhadap janin yang dikandung ibunya.

Maanfaat dari penghafal dan belajar Alquran begitu banyak bahkan pengahfal Alquran akan memberi syafaat bagi dirinya dan keluarganya di akhiriat yaitu mendapatkan pahala kebaikan, mencerminkan seseorang yang memiliki ilmu memberikan derajat dan wibawa, mendapatkan perlindungan dah rahmat memlalui malaikat dan Allah juga memberikan kemulian didunia bagi yang hafidz yakni didahulukan menjadi imam salat  serta menjadi guru ngaji.

Bagi peserta didik di masyarakat, jika keluarga jauh dari pendidakan akidah islam lepas dari ajaran relegi, dan tidak berhubugan dengan Allah, maka tidak diragukan lagi maka keluarga akan tumbuh dengan kefasikan, penyimpangan, kesesatan, dam kekafiran. Bahkan ia akan senantiasa mengikuti nafsu dan bisikan-bisikan setan sesuai dengan tabiat, fisik, keinginan dan tuntunannya yang rendah.

*Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Mempawah
0

Posting Komentar