KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Kenapa Mahasiswa Apatis Terhadap Demokrasi Kampus?

Ilustrasi/Net

Oleh: Bang Ozy*

Sering kita mendengar, melihat, dan merasakan banyak gejala apatis yang dilakukan oleh segelintir atau bahkan sekelompok orang di sekitar kita.

Disini, kita akan lebih fokus pada apatis dalam sesi berdemokrasi khususnya di Kampus atau di kalangan Mahasiswa. Jika ditelusuri lebih jauh lagi kenapa kemudian Mahasiswa di berbagai semester banyak yang memilih untuk apatis (masa bodo), biasanya dalam bentuk golput. Apa penyebabnya? Berikut beberapa hal yang menurut saya jadi penyebab mereka para Mahasiswa enggan berpartisipasi, memilih golput dan sejenisnya.

Politik = Busuk
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa kita sering mendengar tentang hal ini banyak mahasiswa yang berpendapat bahwa sebenarnya politik itu adalah kegiatan busuk yang dilakukan oleh orang-orang busuk untuk menghasilkan sesuatu yang busuk pula. Hal inilah yang kemudian mempengaruhi pola pikir mereka sehingga enggan untuk ikut andil dalam kegiatan demokrasi di Kampus.

Sakit Hati
Ini mungkin salah satu penyebab dari Mahasiswa yang mengatakan bahwasanya politik itu busuk. Biasanya mereka yang pernah jadi korban, atau pendukung korban (kalah) dalam kontestasi demokrasi di Kampus. Sehingga, mereka langsung banting stir jadi orang-orang apatis dan (biasanya) mengajak orang lain untuk ikutan apatis.

Bukan Orang Kita
Kalau ini biasanya lahir dari rahim pecinta sesama (bukan homo/lesbian). Kaum ini biasanya orang yang menjunjung tinggi sikap ke-aku-annya jadi tidak ada lagi istilah calon yang baik, bagus, atau buruk. Yang ada hanyalah calonnya dari blok mana? Blok kita atau blok mereka? Kalau bukan blok kita ya jangan dipilih.

Tim Sebelah
Nah, buat yang terakhir ini biasanya mereka bukan apatis, tapi terpaksa apatis. Kenapa? Karena mereka adalah tim sukses dari calon (sebelah) yang kemungkinan untuk menang hanya sedikit, jadi agar tidak terlalu malu dengan kekalahan telak mereka lebih fokus agar massa yang apatis dalam hal ini golput lebih besar daripada massa yang memilih. Sehingga kemudian mereka bisa melampiaskan kemarahan mereka atas kekalahannya dengan ucapan "menang sih, tapi lebih banyak yang golput jadi sebenarnya yang menang itu yang golput"

Lillahi ta'ala tidak ada maksud menyinggung atau apapun itu. Hanya ingin menyampaikan pada seluruh Mahasiswa bahwa posisimu sangat berpengaruh, jadi jangan sia-siakan pemikiran intelektualmu itu dengan ketakutan mengambil sikap golput, percayalah perbuatan sekecil apapun tetap memiliki resiko dan seburuk-buruknya iman adalah tidak berani melakukan apapun saat sebenarnya kau bisa melakukannya.

*Kader HMI Cabang Pontianak/Mahasiswa IAIN Pontianak
0

Posting Komentar