Ilustrasi/Net |
Oleh: Bang
Ozy*
Sering kita mendengar, melihat, dan merasakan banyak gejala
apatis yang dilakukan oleh segelintir atau bahkan sekelompok orang di sekitar
kita.
Disini, kita akan lebih fokus pada apatis dalam sesi berdemokrasi
khususnya di Kampus atau di kalangan Mahasiswa. Jika ditelusuri lebih jauh lagi
kenapa kemudian Mahasiswa di berbagai semester banyak yang memilih untuk apatis
(masa bodo), biasanya dalam bentuk golput. Apa penyebabnya? Berikut beberapa
hal yang menurut saya jadi penyebab mereka para Mahasiswa enggan
berpartisipasi, memilih golput dan sejenisnya.
Politik
= Busuk
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa kita sering mendengar
tentang hal ini banyak mahasiswa yang berpendapat bahwa sebenarnya politik itu
adalah kegiatan busuk yang dilakukan oleh orang-orang busuk untuk menghasilkan
sesuatu yang busuk pula. Hal inilah yang kemudian mempengaruhi pola pikir
mereka sehingga enggan untuk ikut andil dalam kegiatan demokrasi di Kampus.
Sakit Hati
Ini mungkin salah satu penyebab dari Mahasiswa yang
mengatakan bahwasanya politik itu busuk. Biasanya mereka yang pernah jadi
korban, atau pendukung korban (kalah) dalam kontestasi demokrasi di Kampus.
Sehingga, mereka langsung banting stir jadi orang-orang apatis dan (biasanya)
mengajak orang lain untuk ikutan apatis.
Bukan Orang
Kita
Kalau ini biasanya lahir dari rahim pecinta sesama (bukan
homo/lesbian). Kaum ini biasanya orang yang menjunjung tinggi sikap ke-aku-annya
jadi tidak ada lagi istilah calon yang baik, bagus, atau buruk. Yang ada
hanyalah calonnya dari blok mana? Blok kita atau blok mereka? Kalau bukan blok
kita ya jangan dipilih.
Tim Sebelah
Nah, buat yang terakhir ini biasanya mereka bukan apatis,
tapi terpaksa apatis. Kenapa? Karena mereka adalah tim sukses dari calon
(sebelah) yang kemungkinan untuk menang hanya sedikit, jadi agar tidak terlalu
malu dengan kekalahan telak mereka lebih fokus agar massa yang apatis dalam hal
ini golput lebih besar daripada massa yang memilih. Sehingga kemudian mereka
bisa melampiaskan kemarahan mereka atas kekalahannya dengan ucapan "menang
sih, tapi lebih banyak yang golput jadi sebenarnya yang menang itu yang
golput"
Lillahi ta'ala tidak ada maksud menyinggung atau apapun itu.
Hanya ingin menyampaikan pada seluruh Mahasiswa bahwa posisimu sangat
berpengaruh, jadi jangan sia-siakan pemikiran intelektualmu itu dengan
ketakutan mengambil sikap golput, percayalah perbuatan sekecil apapun tetap
memiliki resiko dan seburuk-buruknya iman adalah tidak berani melakukan apapun
saat sebenarnya kau bisa melakukannya.
*Kader HMI
Cabang Pontianak/Mahasiswa IAIN Pontianak
Posting Komentar