Ilustrasi/Net |
Oleh : Annapi Almukmin*
JURNALISTIWA.CO.ID - Pendidikan dan politik merupakan dua entitas penting dalam sistem sosial politik suatu
Negara, baik Negara maju maupun berkembang. Pada umumnya kedua elemen ini
selalu dipisahkan, sehingga antara dua elemen ini seakan-akan tidak ada
keterkaitan satu dengan yang lain.
Padahal keduanya sangatlah berkaitan. Bila
tidak ada pendidikan tidak akan ada orang-orang yang mampu menjalankan dan
mengelola pemerintahan ataupun dunia
politik dengan baik. Karena pendidikan merupakan salah satu kunci untuk membuka
wawasan masyarakat suatu bangsa terlebih dalam dunia politik.
Sebaliknya jika
tidak ada politik, pendidikan tidak akan mampu berjalan dengan baik karena
kekurangan aspek-aspek pendukung untuk terselenggaranya proses pendidikan yang
semestinya., keduanya satu sama lain saling menunjang, saling mengisi, dan
saling melengkapi.
Lembaga-Lembaga dan proses pendidikan berperan penting dalam
membentuk perilaku politik yang baik dalam masyarakat di suatu negara. Begitu
juga sebaliknya, lembaga-lembaga dan proses politik di suatu negara membawa
dampak besar pada karakteristik pendidikan di Negara tersebut.
Ada hubungan
erat dan dinamis antara pendidikan dan politik di setiap Negara. Hubungan
tersebut adalah realitas empiris yang telah terjadi sejak awal perkembangan
Peradaban manusia dan menjadi perhatian para Ilmuwan sampai saat ini.
Hubungan erat antara dua elemen ini (pendidikan dan politik)
dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi perkembangan pendidikan.
analogi sederhana hal yang paling prinsipil adalah pemerintah sebagai mitra
kerja dalam merumuskan kebijakan dengan pejabat pemangku politik, diantaranya alokasi dana pendidkan yang di
ikat oleh perundang- perundangan, sedangkan pemerintah sebagai pelaku dari
kebijakan tersebut.
Sebaliknya, jika pemegang tanggung jawab pendidikan dalam
politik tidak mempunyai kompeten dalam bidang pendidikan, maka pasti ini sangat
membahayakan terhadap dunia pendidikan. Akan tetapi, jika orang yang memegang
amanah untuk mengembangkan pendidikan dalam sistem pemerintahan suatu negara
adalah orang yang amanah serta mempunyai kapabilitas di bidang pendidikan, maka
hal ini sangat memungkinkan untuk memberikan kontribusi besar dalam
pengembangan pendidikan.
Terlepas dari itu semua, Jika kita melihat realitas politik
di Indonesia saat ini, maka hendaknya pendidikan dijadikan sebagai suatu hal
yang netral, khususnya jika kita melihat kondisi politik di Indonesia saat ini.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan lembaga
pendidikan sebagai penyalur dari kepentingan politik tertentu.
Selain itu, jika
pendidikan tidak dinetralisir dari dunia politik, maka kepentingan politik akan
dimasukkan ke dalam lembaga pendidikan. Dan yang demikian ini akan memecahkan
konsentrasi lembaga terhadap pendidikan, yang pada akhirnya akan merusak
nilai-nilai mulia dan citra pendidikan dipandangan masyarakat.
Meskipun hubungan atau keterkaitan antara politik dan
pendidikan begitu kuat dan erat, tidak semua orang mengakui dan mendukung
realitas tersebut. Banyak pihak yang resah dengan realitas tersebut dan
menginginkan upaya-upaya perubahan untuk meminimalisasi atau mengikis
elemen-elemen politik dalam dunia pendidikan. Banyak dari mereka menginginkan
agar pendidikan dan politik menjadi dua wilayah yang terpisah dan tidak
berhubungan. Mereka meyakini bahwa pemisahan antara politik dan pendidikan
dapat dilakukan untuk membebaskan lembaga-lembaga pendidikan dari berbagai
kepentingan politik penguasa.
Namun, bagaimanapun latar belakang dan tujuan kemunculan
pandangan yang sedemikian itu, kecenderungan pemisahan dan pengintegrasian
pendidikan dan politik, keduanya akan terus saling terkait. Karena pendidikan
menyangkut proses Transformasi ilmu pengetahuan dan budaya, serta perkembangan
keterampilan dan pelatihan untuk tenaga kerja, sedangkan politik berkenaan
dengan praktik kekuasaan, pengaruh dan otoritas yang berkenaan dengan pembuatan
keputusan-keputusan otoritatif tentang alokasi nilai-nilai dan sumber daya.
Karena keduanya erat dengan proses tranformer nilai-nilai dalam masyarakat,
maka tidaklah sulit untuk memahami bahwa pendidikan dan politik adalah dua
elemen yang akan terus saling berhubungan dan berinteraksi.
Di Indonesia sendiri misalnya, kepedulian terhadap hubungan
pendidikan dan politik sudah mulai berkembang dalam wacana publik, mulai dari
tingkatan masyarakat elit hingga masyarakat tradisional. Walaupun hal tersebut
belum menjadi satu bidang kajian akademik di negara indonesia. Dari beberapa
pemikiran yang berkembang dari sebuah seminar tentang (Education and Nation’s
Cri) dapat ditarik beberapa pemahaman.
Pertama, Adanya kesadaran tentang
hubungan erat antara pendidikan dan politik. Kedua, Adanya kesadaran akan
pentingnya peran pendidikan dalam menentukan corak dan arah kehidupan politik.
Ketiga, adanya kesadaran akan pentingnya pemahaman tentang hubungan antara
pendidikan dan politik. Keempat, diperlukannya pemahaman yang lebih luas dan
mendalam tentang masalah politik. Kelima, Pentingnya pendidikan kewarganegaraan
(Civic Education). Dari ungkapan tersebut jika kita kerucutkan maka akan
menggambarkan suatu keyakinan terhadap hubungan erat antara pendidikan dan
politik.
Beberapa buku yang membahas aspek-aspek politik pendidikan
juga mulai bermunculan dari para penulis dalam negeri. Selain itu, juga telah
bermunculan buku-buku tentang pendidikan kewarganegaraan yang secara langsung
maupun tidak langsung membahas isu-isu seputar politik pendidikan khususnya
yang ada di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, seperti yang kita ketahui telah
mengalami beberapa perubahan penting. Perubahan tersebut ditandai oleh paling
tidak dua kecenderungan utama. Pertama, terjadinya perubahan peranan pemerintah
pusat dan daerah dalam kebijakan pendidikan. Kedua, muncul kembalinya
kepentingan-kepentingan non kependidikan, terutama dari dunia bisnis, dalam
wilayah negara.
Oleh karena itu, setelah masayarakat khususnya masyarakat
elit memahami dengan benar antara keterkaitan politik dan pendidikan, mereka
harus bisa menyampaikan kepada masyarakat awam bahwa dunia politik itu tidak
selamanya kotor seperti pandangan masyarakat pada umumnya. Asalkan mereka bisa
mengkolaborasikan antara politik dan pendidikan dengan baik dan semestinya.
Posting Komentar