Perwakilan Peserta Lafadzkan Ikrar menjadi Duta Perdamaian Bersama Pemateri. Foto: Istimewa |
Kubu
Raya, jurnalistiwa.co.id - Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa
Islam (KAHMI) Kabupaten Kubu Raya adakan Dialog Lintas Etnis dengan tema
‘Pemuda Lokomotif Perdamaian Untuk Keutuhan NKRI’ berlokasi di Aula Kantor
Camat Kuala Mandor B Kubu Raya, pada Minggu (27/1/2019).
Ketua
panitia, Irfan Hanafi mengajak peserta yang hadir saling menghargai satu dengan
yang lain untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.
"Jangan
sampai terprovokasi dengan hal-hal yang bisa memecah belah meskipun berbeda
etnis," ungkapnya.
Ia
juga berpesan dengan adanya dialog ini semoga bisa melatih kita sebagai pemuda
yang cinta akan perdamaian.
Sekretaris
Camat Kuala Mandor B Kubu Raya, Maluk mewakili Pemerintah Camat mengapresiasi
kegiatan yang diselenggarakan oleh Mahasiswa HMI ini guna meningkatkan
kesadaran perdamaian.
"Di
Kecamatan Kuala Mandor B ada beberapa suku. Akan tetapi masih terjalin
silaturahmi yang baik," tuturnya.
Dia
juga berharap dengan adanya kegiatan ini semoga semakin erat persaudaraan kita,
umumnya di Kacamata Kuala mandor B, terutama dalam menghadapi pesta demokrasi
jangan sampai ada suatu hal yang membuat terpecah belahnya persatuan di antara
perbedaan suku, karena perbedaan yang pilihan.
"Semoga
bisa menjaga keutuhan meskipun berbeda pilihan. Tapi satu kesatuan harus tetap
terjaga menjaga," harapnya.
Acara
ini dihadiri Ketua Ikatan Keluarga Besar Madura IKBM Kalimantan Barat, H.
Sukiryanto. Eka Hendry perwakilan Akademisi, Kasyono perwakilan Etnis Jawa, dan
Florensius Loren dari Etnis Dayak sebagai pemateri dialog lintas Etnis ini.
Ketua
umum MD KAHMI Kubu Raya, Rasiam meminta perwakilan dari tujuh sekolah yang
hadir untuk menjadi Duta Perdamaian Kubu Raya dengan berikrar.
Dia
juga berharap yang hadir dalam kegiatan ini untuk bisa mengajak sekolah yang
lain memberikan pemahaman pentingnya sebuah perdamaian.
"Indonesia
adalah miniatur perdamaian, kerena di Indonesia banyak agama-agama yang
dipercayai oleh masing-masing keyakinan," tuturnya.
Jurnalis
Warga: Khairus Salam
Editor:
Abdul Khofid
Posting Komentar