KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Festival Adu Banteng di India Memakan Korban

Festival Jallikattu yang digelar di Tamil Nadu setiap tahu: Photo by Arun SANKAR/AFP
New Delhi, jurnalistiwa.co.id - Festival adu banteng kontroversial yang digelar di India memakan korban jiwa. Dua penonton tewas setelah diseruduk banteng yang mengamuk.

Seperti dilansir AFP, Senin (21/1/2019), insiden ini terjadi di Pudukottai, sebuah kota di wilayah Tamil Nadu yang menjadi lokasi digelarnya festival adu banteng bernama Jallikattu yang dihadiri ribuan orang. Para aktivis hewan menentang festival itu karena dinilai sarat kekejaman.

"Dua penonton diseruduk banteng di dekat arena. Salah satu dari mereka tewas seketika di lokasi dan yang lain meninggal di rumah sakit," tutur pejabat kepolisian setempat, P Sangaraj, kepada AFP.

Otoritas setempat menyebut puluhan orang mengalami luka-luka dalam insiden yang terjadi Minggu (20/1) waktu setempat. Mereka yang luka-luka dilaporkan berusaha mengendalikan banteng itu dengan memegang tanduknya. 

Dalam festival ini, siapa saja yang bisa mengendalikan banteng itu akan memenangkan hadiah. 

Laporan otoritas setempat menyebut lebih dari 100 orang luka-luka sejak festival tahunan ini digelar sejak Rabu (16/1) pekan lalu. Pihak penyelenggara menyebut lebih dari 1.300 ekor banteng dilepaskan ke arena pada Minggu (20/1) kemarin. 

Festival Jallikattu merupakan festival yang sangat populer di India meskipun sarat bahaya dan diwarnai kontroversi soal perlakuan terhadap banteng yang dinilai keji. Para aktivis hewan menyebut banteng-banteng itu dipaksa minum alkohol dan diberi bubu cabai di wajah agar agresif.

Tahun 2016, Mahkamah Agung India menyatakan Jallikattu melanggar hukum setelah kelompok aktivis hewan mengajukan gugatan dengan argumen banteng-banteng dianiaya saat festival berlangsung. Namun pihak penyelenggara dan otoritas Tamil Nadu menyangkal banteng-banteng diperlakukan keji. Mereka menyebut Jallikattu merupakan bagian penting dari budaya dan kearifan lokal.

Putusan Mahkamah Agung itu menuai banyak protes di wilayah lain hingga akhirnya pemerintah India yang berada di bawah tekanan, merilis perintah eksekutif untuk membatalkan putusan itu. Jallikattu pun kembali digelar sejak tahun 2017 lalu.

(APF/Detik/Adi)
Posting Komentar

Posting Komentar