Oleh: Aulia Andinna Yulindra*
Pendidikan karakter berasal dari dua kata yang berbeda, setiap kata memiliki memiliki arti yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang para tokoh diantaranya: Menurut D. Rimba dalam buku Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, pendidikan adalah “Bimbingan atau pembinaan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan Jasmani dan Rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utuh."
Menurut Ki Hadjar Dewantara “Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran dan jasmani anak agar selaras dengan alam masyarakatnya.”
Jadi pada intinya pendidikan adalah sebuah proses pembinaan terhadap anak didik dengan tujuan agar menjadi anak yang berkepribadian baik dan dapat tumbuh bermanfaat di dalam masyarakat.
Kita sudah mengetahui apa arti dari pendidikan, dan sekarang kita akan membahas definisi dari karakter.
Karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
Menurut Thomas Lickona, karakter diartikan sifat alami seseorang merespon situasi secara bermoral. Lickona menekankan tiga hal dalam mendidik karakter, yang dirumuskan dengan Indah: knowing, loving, and acting the good. Jadi dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah sifat alami seseorang yang membedakan dia dengan orang lain.
Dari penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah Pendidikan karakter adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendidik gererasi penerus dengan membentuk pribadi yang baik dan melatih kemampuan diri demi masa depan yang cemerlang.
Dalam Islam sendiri penanaman karakter yang utama adalah keteladanan. Contoh keteladanan yang harus kita ikuti yaitu Nabi Muhammad SAW. Ada empat karakter yang dimiliki oleh nabi, yaitu siddiq, amanah, tablig, fatonah. Sebagai anak cucu adam mungkin sulit bagi kita untuk memenuhi empat karakter diatas. Tapi tidak menutup kemungkinan kita dapat menanamkannya pada anak di sekolah hanya saja tidak sesempurna karakter yang dimiliki para Nabi.
Pendidikan karakter pada umumnya diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Tetapi pada kenyataanya orang tua sibuk mencari nafkah dan anak dirumah tinggal bersama babysitter. Padahal pada usia sekolah anak butuh kasih sayang orang tua terutama ibu. Biasanya peran ibu lah yang dapat menanamkan pendidikan karakter sejak dini. Pada kasus seperti ini selanjutnya lembaga pendidikan formal lah yang menjadi tempat anak mendapatkan pendidikan karakter tersebut.
Dasar karakter yang harus didapatkan setiap anak yaitu, paling utama adalah mengenal dan mencintai Tuhannya, lalu kemandirian dan tanggungjawab, jujur, santun, dermawan dan tolong menolong, percaya diri, kepemimpinan dan keadilan, dan terakhir toleransi. Dasar karakter diataslah yang wajib di tanamkan pada anak usia dini agar mereka dapat bersosial dengan baik di kehidupan bermasyarakat kelak.
Penanaman pendidikan karakter yang dapat dilakukan di sekolah yaitu dengan berbagai cara. Salah satu cara yang tepat adalah menyelipkan contoh-contoh karakter yang baik di semua mata pelajaran yang ada. Dengan ini anak mudah memahami karena yang di berikan oleh guru tidak hanya sebuah materi atau teori tentang pendidikan karakter tetapi juga contoh nyata yang ada di kelas setiap harinya.
*Mahasiswi IAIN Pontianak
Posting Komentar