KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Pentingnya Berorganisasi

Ilustrasi/Net

Oleh : Nor Fadhilah

“Mau jadi kupu-kupu atau kura-kura?” Pertanyaan yang santer didengar di kalangan mahasiswa. Kupu-kupu adalah istilah bagi mahasiswa yang kegiatan sehari-harinya hanyalah kuliah pulang-kuliah pulang. Sedangkan kura-kura diperuntukkan bagi mereka yang kuliah rapat-kuliah rapat.  Mau memilih yang mana merupakan hak asasi setiap individu, yang pasti setiap pilihan entah benar atau salah memiliki konsekuensi masing-masing.

Benar jika dikatakan bahwa tujuan utama dari kuliah adalah belajar. Benar jika nilai akademik sangat penting. Namun realitanya hanya sekitar tiga puluh persen ilmu diperoleh di bangku perkuliahan. Karenanya, penting mengikuti kegiatan di luar perkuliahan agar dapat menambah ilmu serta wawasan.

Kebanyakan mahasiswa tidak menyadari ada hal lain yang sama penting dengan kemampuan akademik, yaitu bagaimana cara berhubungan dengan orang lain dalam lingkungan masyarakat. Di atas kertas boleh tertulis “A” tetapi apakah “A” itu juga bisa diterapkan dalam lingkungan masyarakat? Cara berhubungan dengan masyarakat dapat diperoleh dengan berorganisasi baik yang sifatnya internal kampus maupun eksternal.

Apa itu sebenarnya organisasi? Organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu organon yang berati alat. Organisasi sendiri adalah sekelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi dapat menjadi tempat untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa yang tidak bisa disalurkan di dalam kelas, tempat melatih sifat kepemimpinan dan ketahanan mental. 

Sering sekali ditemukan mahasiswa yang cerdas tetapi susah mendapat pekerjaan karena sulit berhubungan dengan orang lain. Itu mengapa organisasi merupakan alat bagi mahasiswa untuk melatih diri berinteraksi. Dimulai dari berlatih mengeluarkan pendapat di kelompok kecil, yaitu dalam organisasi itu sendiri, hingga berlanjut ke kelompok yang lebih besar, antar organisasi, hingga akhirnya masyarakat.

Manfaat lain berorganisasi adalah mengembangkan sifat leadership. Pasti akan ada saat di mana leadership atau sifat kepemimpinan harus dikeluarkan. Ketika ada kegiatan atau acara yang diselenggarakan oleh suatu organisasi, diperlukan sifat kepemimpinan untuk mengatur jalannya kegiatan agar berlangsung dengan baik. 

Tentunya kemampuan itu sangat berguna dalam dunia kerja yang profesional. Organisasi juga mengajarkan cara mengatur waktu, mahasiswa yang mengikuti kegiatan organisasi akan kehilangan sedikit waktunya untuk belajar atau mengerjakan tugas kuliah, sementara tugas yang diberikan tetap sama banyak dengan mahasiswa yang tidak berorganisasi. 

Di sinilah dilatih kemampuan mahasiswa mengatur waktu, mana yang harus didahulukan dan lebih penting. Suatu saat jika dihadapkan tugas pekerjaan yang banyak, mahasiswa yang dulu berorganisasi sedikit lebih terlatih menetapkan prioritas kerja dan lebih terbiasa melakukan pekerjaan yang banyak sekaligus.

Hal lain yang diperoleh dari berorganisasi dan sangat bermanfaat yaitu memperluas jaringan atau menambah koneksi. Jika berorganisasi pasti sering berbuhubungan dengan dunia luar. Sehingga akan menambah kenalan dari berbagai tembpat. Hal tersebut sangat berguna dalam mencari pekerjaan kelak. 

Berorganisasi juga melatih mental menghadapi permasalahan atau konflik. Dalam berorganisasi pasti banyak konflik yang ditemui, karena merupakan tempat bertemunya banyak orang dengan latar belakang serta pemikiran yang berbeda-beda. Hal tersebut justru membawa manfaat saat menghadapi masalah dalam dunia kerja. Sebab sudah terbiasa menghadapi konflik dan memiliki mental yang kuat menghadapi permasalahan yang datang sehingga dapat terselesaikan.

Sebagian besar alasan mahasiswa tidak mau mengikuti organisasi karena takut menghambat kuliah. Banyak contoh nyata yang memperkuat alasan mereka takut berorganisasi. Misalnya banyak senior di kampus yang berpredikat “MAPALA” (Mahasiswa Paling Lama), dikarenakan lebih fokus pada kegiatan organisasi dibanding perkuliahan. Sebenarnya hal tersebut merupakan suatu kesalahan berpikir. Justru banyak tokoh besar yang semasa kuliah juga aktif berorganisasi hingga akhirnya meraih kesuksesan. 

Di antaranya yakni, Muhamad Jusuf Kalla, mantan wakil presiden Indonesia, beliau dulu aktif dalam HMI. Kemudian Mahfud MD, ketua MK, beliau bahkan pernah menjabat sebagai pimred LPM Keadilan UII Yogyakarta, dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya. Berorganisasi bukan berarti mengorbankan kuliah. Banyak juga mahasiswa yang aktif berorganisasi, tetap dapat lulus tepat waktu. Bahkan memperoleh predikat cum laude. Semua tergantung dari individu masing-masing. Mau mementingkan akademik, atau organisasi saja, atau kedua-duanya.

Seperti yang dijelaskan di atas, setiap pilihan memiliki konsekuensi. Tidak bisa dipungkiri, berorganisasi akan mengurangi sedikit waktu belajar. Kegiatan yang dilakukan juga lebih banyak dibanding yang tidak berorganisasi, sehingga waktu libur terkadang tidak ada. Namun bukankah itu mahasiswa yang semestinya? Yaitu mereka yang dapat mengawinkan antara akademik dengan organisasi, yang dapat berhasil menyeimbangkan keduanya. 

Mahasiswa memiliki fungsi sebagai agent of change. Serta dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, pada poin ketiga,  tugas mahasiswa yaitu pengabdian pada masyarakat. Hal tersebut dapat ditemukan dalam organisasi. Karena organisasi yang baik adalah organisasi yang dapat membawa perubahan baik dan manfaat bagi lingkungan masyarakat sekitarnya.

Mahasiswa memang semestinya tetap meprioritaskan kuliah. Karena dengan kuliah, gelar sarjana diperoleh, dan jika sarjana, maka pengakuan dari masyarakat juga diperoleh. Tetapi bukan berarti dengan cara mengurung diri belajar di kamar dan mengisolasi diri dari dunia luar. Bukan yang utama bukan berarti tidak penting. 

Organisasi memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang kecerdasan mahasiswa. Seperti yang diterangkan sebelumnya, dalam organisasi diajarkan dan dilatih cara bertahan dalam dunia masyarakat yang penuh masalah dan konflik. Serta dunia yang tidak hanya memerlukan kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan dalam berinteraksi dan berperilaku dalam masyarakat. Utamakan yang penting, dahulukan yang urgent. Dengan begitu akademik dan organisasi pasti bisa diselaraskan.

*Mahasiswa IAIN Pontianak

Posting Komentar

Posting Komentar