Mohammad Fadhil Saat Menyampaikan Materi Pada Saat Talk Show. Foto/Riski Ramadani |
Pontianak, jurnalistiwa.co.id - Tradisi dan khazanah
yang sudah menjadi budaya dalam masyarakat di akhir tahun adalah membuat suatu resolusi. Secara historis
dan mitodologi, kehadiran eksistensi resolusi itu sudah ada sejak romawi kuno.
Hal ini disampaikan langsung oleh Mohammad Fadhil selaku Akademisi IAIN
Pontianak saat menjadi pemateri Talk Show di Warung Solidaritas yang beralamat di jalan
Atot Ahmad dengan tema “Resolusi Kaum Muda 2019,” Sabtu (29/12/2018).
Ia menuturkan dalam khazanah Romawi Timur, pada saat itu mereka
mendewakan Dewa Janus. Dewa inilah yang menjadi cikal bakal dari nama bulan
Januari. Dewa Janus itu adalah Dewa yang memiliki dua kepala, kepala pertama
menghadap kedepan, kepala kedua menghadap ke belakang. Letak kepalanya ini
memiliki makna terhadap nama dari resolusi.
“Wajah kebelakang adalah refleksi dan manifestasi yaitu cara
ia memandang masa lalu. Maka masyarakat
di akhir tahun diminta untuk melakukan
refleksi selama satu tahun apa yang sudah dilakukan. Wajah kedepannya adalah cara memandang
visi. Setelah melakukan refleksi maka
kita mendapatkan kesimpulan dan apa yang harus dilakukan dan melihat
kedepan. Antara refleksi dan visi
beresonansi lahirlah resolusi,” jelasnya.
Selain menjelaskan berdasarkan historis dan mitologi, Fadhil
juga menambahkan pemaparannya berdasarkan logos ilahi yang bersifat spiritual.
Pada masyarakat Romawi Kuno pada berkumpul untuk bisa menyembah Dewa Janus, dimana mereka
meminta pengampunan dosa selama setahun dan meminta diberkati untuk tahun depannya. Berdasarkan
konsep filsafat perenial hal ini diadopsi oleh semua negara dan semua agama,
salah satunya agama Islam.
“Termasuk islam misalnya di akhir tahun melakukan refleksi maka
lahirlah yang namanya doa akhir tahun dan doa awal tahun. Karena ada nilai-nilai disitu yang diperoleh
dari resolusi dan tentunya semua agama dalam konsep filsafat perenial itu
mempunyai sebuah kesamaan artinya semua agama menghendaki yang namanya
kebenaran. Nilai inilah yang mengikat manusia untuk lebih berperilaku lebih
baik di tahun depannya” pungkasnya.
Penulis: Riski Ramadani
Editor: Abdul Khofid
Posting Komentar