KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Kurangnya Perhatian Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak


Oleh: Ella Marsella

Dalam sejarah berkembangnya lembaga pendidikan, dijelaskan bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan paling tua, dapat dikatakan bahwa lahirnya keluarga sebagai lembaga pendidikan sejak adanya manusia dimana orang tua yakni ayah dan ibu sebagai pendidik dan anak sebagai terdidik. karena, pendidikan dimulai dengan adanya manusia.

Dapat kita ketahui bersama bahwa pendidikan itu dapat diartikan sebagai pembinaan, pembentukan, pengarahan, pencerdasan, membimbing, dan juga pelatihan yang ditunjukan kepada semua anak didik dengan tujuan untuk membentuk anak didik yang cerdas, berkepribadian, memiliki keterampilan, memiliki akhlak yang baik serta keahlian tertentu sebagai bekal dalam kehidupan kedepannya dimasyarakat.

Pendidikan juga merupakan aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang  berjalan seumur hidup. Pendidikan juga tidak hanya berlangsung dikelas, bisa juga dilakukan diluar kelas. namun,  pendidikan anak dijaman sekarang mulai rentan karena kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak itu sendiri.

Contohnya sekarang masih ada orang tua yang tidak menginginkan anakanya untuk sekolah melainkan anaknya disuruh berkerja, bahkan ada juga anak yang waktunya terbuang sia-sia hanya untuk melakukan permintaan orang tuanya untuk meminta-minta dijalan, padahal waktu anak itu seharusnya berada dilingkungan sekolah dimana dia belajar dan bermain bersama teman sekolahnya.

Kemudian, dari sekian banyak orang tua hanya sedikit yang melibatkan diri kedalam pendidikan anaknya dikarenakan adanya kesibukan oleh masing-masing orang tua itu sendiri sehingga aktifitas yang dilakukan anak disekolah atau diluar sekolah kurang diketahui bagaimana tingkah lakunya disekolah dan apa-apa saja kelakuannya diluar sekolah, padahal orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya dalam menaiki tangga kehdupan.

Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak dapat dicontohkan, seperti anak yang masih duduk dibangku SD yang masih memerlukan kasih sayang dari orang tua, perhatian dari orang tua, kepedulian dari orang tua, serta bimbingan dari orang tua itu seharusnya di dekatkan dalam diri anak tersebut.

Tapi, karena kesibukan dari ibunya yang lebih mementingkan pekerjaan demi membiayai anaknya yang pertama yang duduk dibangku kuliah, dan merawat ayah yang sering sakit yang tak mampu lagi bekerja seperti ayah-ayah yang lainnya, sehingga anak yang masih berusia dini tidak mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya sehingga pendidikan anak tersebut tidak berkembang dengan baik.

Kurangnya perhatian orang tua juga dapat dicontohkan ketika anak pulang sekolah tidak disiapkan makanan atau ketika anak ada PR orang tua tidak membantu mengajarkan dan mengarahkan. Jika orang tua terus-menerus mengabaikan anak untuk mengerjakan tugas sekolah maka anak tersebut juga pasti akan mengabaikan pelajarannya yang akan ia kerjakan. Karena, sewaktu anak merasa diabaikan, maka ia merasa bahwa mengabaikan Sesuatu itu adalah  hal yang sudah biasa.

Ketidak pedulian orang tua terhadap anak dapat menyebabkan hasil belajar yang buruk, serta nilai yang tidak baik disekolah sehingga akan mengakibatkan anak tidak naik kelas, hal itu dapat menurunkan semangat bagi anak dalam mengikuti pembelajaran mengulang. Dalam belajar juga harus diperhatikan oleh orang tua dengan baik, karena belajar merupakan salah satu sarana proses perkembangan seorang anak,  dan orang tua juga harus memperhatikan anaknya dengan siapa dia berteman karena bisa mengakibatkan pengaruh buruk bagi anak.

Perhatian merupakan kasih sayang yang seharusnya diberikan orang tua kepada anak, sedangkan motivasi atau dorongan adalah membangkitkan semangat anak untuk belajar, seorang anak akan mudah berprestasi dalam pendidikan jika mendapat bantuan dan dorongan dari orang tua.

Bantuan orang tua bukan hanya untuk mengerjakan PR saja, melainkan juga membantu anak untuk menumbuhkan prestasi dan membangkitkan semangat anak dalam belajar. Karena, dalam mendidik, sekolah hanyalah melanjutkan pendidikan yang telah dilakukan oleh orang tuanya dirumah, berhasil atau tidaknya pendidikan disekolah tergantung pada pengaruh pendidikan dirumah. Karena pendidikan keluarga adalah fundamental atas dasar dari pendidikan anak. selanjutnya, hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan kelanjutan pendidikan baik disekolah maupun masyarakat.

Pentingnya pendidikan dalam keluarga telah dinyatakan oleh pakar ahli pendidikan, diantaranya yaitu; Comenius (1592-1670) seorang ahli didaktik yang terbesar dalam didaktika magna, mengemukakan bahwa betapa pentingnya pendidikan keluarga bagi anak-anak yang sedang berkembang.

Dibalik kurangnya perhatian orang tua terhadap anak pasti ada cara untuk mengatasi itu semua dan salah satu cara mengatasi anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua adalah kita sebagai orang tua membuat sebuah titik untuk mendengarkan anak-anak sebelum kita mulai berbicara,  berikan jawaban yang mereka ingin tanyakan, jangan pernah membuat mereka merasa tertekan dan buatlah mereka merasa bahwa kita adalah teman mereka bukan musuh mereka.

Ketika seorang anak tampak tertekan, berilah ia sebuah pelukan yang dapat membantu ia merasa  nyaman. Dan  Perlu di ingat banwa anak-anak, apalagi dimasa anak berada di usia dini pasti mereka lebih membutuhkan perhatian, cinta dan kasih sayang kehangatan terhadap orang tua.

*Mahasiswa IAIN Pontianak
0

Posting Komentar