KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Kumis Kucing Sebagai Obat Herbal dan Cara Penggunaannya

Ilustrasi/Net
Oleh: Riskiy Amanda Sari*

Kumis kucing yang memiliki nama ilmiah Orthosiphon Aristatus merupakan tanaman asli asia tenggara. Disebut dengan tanaman kumis kucing karena bentuk bunganya yang menyerupai kumis pada kucing.

Tanaman ini merupakan spesies tumbuhan dalam famili lamiaceae/Labiate. Tingginya bisa mencapai 1,5 meter batangnya bersegi empat, berbulu pendek atau gundul, daunnya lonjong, tepinya bergerigi, bunganya berupa tandan yang keluar di ujung cabang berwarna ungu pucat atau putih, benang sarinya lebih panjang dari pada bunga, bagian biji bunganya berwarna putih kehitaman jika masih muda, dan coklat kehitaman jika suda tua.

Selain di indonesia, tanaman ini juga ada di Tiongkok, Taiwan, Thailand dan Australia. kegunaannya selain sebagai tanaman hias, tanaman kumis kucing juga bisa dijadikan obat herbal.

Keuntungan menggunakan obat herbal adalah selain harganya yang didapat lebih murah dan juga nyaris tidak ada efek samping yang ditimbulkan dan cara penggolahan daun kumis kucing untuk obat sangatlah gampang dan sederhana.

Kita sanggup mengolah daun segar menjadi ramuan herbal atau minuman jus sehat. Salah satu manfaat kumis kucing yang paling tersohor adalah mengobati infeksi saluran kencing dan penyakit ginjal, karena efek diuretiknya yang sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian medis.

Tanaman ini termasuk ampuh menghancurkan batu ginjal dan menghilangkan rasa sakit yang ditimbulkannya.

Kebiasaan berlebihan mengkonsumsi makanan tinggi berpurin dan kurang minum air putih dapat terbentuknya endapan batu di organ ginjal. Batu tersebut dapat menghambat fungsi ginjal dan menimbulkan rasa sakit yang sangat luar biasa.

 Berbagai kandungan baik ada di dalam daun kumis kucing diantara kandungan tersebut ialah kandungan ostosifonin dan garam kalium pada daunnya, merupakan komponen utama yang membantu larutnya asam urat, fosfat, dan oksalat dalam tubuh manusia, terutama dalam kandung kemih, empedu maupun ginjal sehingga dapat mencegah terjadinya endapan batu ginjal.

Berikut adalah cara penggunaannya:

1. Cara penggunaan daun kumis kucing untuk nyeri buang air seni:

Cukup seduh sejumput daun kumis kucing yang telah dikeringkan dan minum seperti teh, boleh diberi gula aren. Atau bisa juga dengan melumatkan satu sendok daun kumis kucing, tujuh batang meniran, rebus dengan dua gelas air sampai air tinggal setengah. Minum air rebusan itu tiga kali sehari.

2. Cara penggunaan daun kumis kucing untuk batu ginjal:

Dengan tiga genggam daun kumis kucing, lima helai daun keji beling dicuci, rebus dengan dua gelas air. Minum airnya dua kali sehari, pagi dan sore selama 10 hari. Sesudah 10 hari ganti dengan air rebusan jagung muda, satu kali sehari. Hindari makanan daging kambing, durian, serta makanan pedas.

*Mahasiswa IAIN Pontianak
Posting Komentar

Posting Komentar