Ilustrasi |
Oleh: Hamzah*
Mie instan merupakan makanan favorit warga indonesia khususnya untuk mahasiswa rantau yang ingin mendapatkan makanan secara mudah dan praktis. Makanan yang praktis dan cepat saji ini dinilai sebagian mahasiswa lebih efektif terhadap waktu, mudah ditemukan dan pasti harganya yang begitu terjangkau. Dengan seiring berjalannya waktu tentu macam-macam mie instant sudah banyak beredar yang terdiri berbagai variasi jenis dan aneka. Pasti saja daya tarik mahasiswa untuk mengonsumsi makanan instant tersebut.
Sebenarnya mie instan ini sudah lama mengundang kontroversi di negara kita karena telah terungkapnya beberapa dampak buruk yang ia miliki. Dibalik kelezatan rasa yang diberikan oleh mie instan, terdapat beberapa zat-zat berbahaya yang dapat bedampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Namun banyak mahasiswa-mahasiswa yang tidak mengetahui bahkan mengabaikannya.
Mengkonsumsi mie instan dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penimbunan zat adiktif yang terkandung dalam makanan instan pada tubuh mereka. Berikut beberapa bahaya makan mie instan terhadap kesehatan bila terlalu sering menyantap mie instan:
Berisiko Kanker
Bahaya mie instan memberi tekanan pada sistem pencernaan, memaksanya untuk mencerna mie yang sudah diproses selama berjam-jam. Bahaya makan mie instan juga dapat mengganggu kadar gula darah dan pelepasan insulin jika dicerna terlalu cepat.
Karena makanan disimpan di dalam tubuh selama akibat pencernaan yang lambat, bahan kimia beracun dan pengawet dipertahankan di dalam tubuh, sering mengarah pada paparan berlebihan dari Butylated hydroxyanisole (BHA) dan t-butylhydroquinone (TBHQ).
Sementara TBHQ dan BHA digunakan dalam produk untuk membuat mie dapat digunakan lebih lama (dan berarti kita dapat menyimpannya di rak selama berbulan-bulan pada suatu waktu), kedua bahan kimia tersebut sebenarnya bersifat karsinogenik. Ini berarti bahwa mereka dapat menyebabkan kanker, dan bahkan dapat menyebabkan asma, kecemasan dan diare jika dikonsumsi terlalu sering.
Chinese Restaurant Syndrome
Bahaya makan mie instan yang satu ini lebih mirip keracunan, hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie instan. Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, lalu kemudian merasa pusing dan sesak napas. Namun penyakit ini tidak terlalu fatal, karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian.
Kerusakan Jaringan Otak
Mengonsumsi mie instan terus-menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sel jaringan otak. Efek terlalu sering makan mie instan kemungkinan akan terjadi penurunan transmisi sinyal dalam otak. Selain itu, kerusakan jaringan sel otak ini juga akan memicu penyakit-penyakit lain seperti stroke atau kelumpuhan.
Berisiko Keguguran
Bahaya makan mie terlalu sering pada sejumlah wanita hamil berisiko mengalami keguguran, hal ini karena kandungan bumbu dan pengawet pada mie instan dapat memengaruhi perkembangan janin.
Gangguan Metabolisme
Efek makan mie instan jangka panjang dapat memengaruhi metabolisme tubuh, hal ini disebabkan akumulasi dari zat-zat kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet dan aditif dalam mie.
Kerusakan Organ
Mie instan mengandung propylene glycol, bahan anti-beku yang mencegah mie dari pengeringan dengan mempertahankan kelembapan. Bila sering makan mie instan, tubuh menyerap zat tersebut dengan mudah dan terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Efek makan mie instan menyebabkan kerusakan dan kelainan organ, dan juga melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Obesitas
Mie instan adalah salah satu penyebab utama obesitas, kurangi bahkan perlahan menghindari makan mie instan karena mengandung sejumlah besar lemak dan natrium, karena dampak makan mie instan menyebabkan retensi air dalam tubuh.
MSG
Monosodium glutamate (MSG) digunakan untuk meningkatkan rasa mie, sekitar 1-2 persen dari populasi alergi terhadap MSG. Ketika orang-orang yang alergi terhadap MSG mengonsumsinya, maka bahaya makan mie akan dapat menyebabkan rasa terbakar, panas di dada, kemerahan pada wajah, atau nyeri dan sakit kepala.
Tinggi Natrium
Mie instan juga mengandung sejumlah natrium yang tinggi, kelebihan konsumsi natrium bisa menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal. Jadi, hindarilah bahaya mie instan dengan tidak berlebihan mengonsumsi mie.
Junk Food
Mie instan hanya dianggap sebagai junk food dan tidak dapat menggantikan makanan bernutrisi, hal ini karena mie instan mengandung sejumlah besar karbohidrat tetapi tidak mengandung vitamin, mineral atau serat. Mie instan juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans. Karena padat kalori, bahaya mie instan berdampak negatif pada kesehatan bila terlalu sering makan mie instan.
Setelah melihat beberapa resiko mengonsumsi mie instan tersebut. Disini saya ingin mengajak menyayangi tubuh serta diri Anda sendiri. Jadi kurangilah mengonsumsi mie instan secara berlebihan karena itu tidak baik untuk kesehatan tubuh kita.
*Mahasiswa IAIN Pontianak
Posting Komentar