Pontianak, jurnalistiwa.co.id - Dekan Universitas Marcubuana Yokjakarta, Heri Budianto menyampaikan materi Komunikasi Politik Di Era Disrupsi yang disampaikan dalam agenda Kuliah Bersama Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) Fisip Untan, Selasa (18/12/18).
Heri Budianto menyampaikan bahwa dalam komunikasi politik Era Disrupsi saat ini tentu akan memberikan dampak positif dan negatif.
Seperti generasi muda saat ini menggunakan teknologi sesuai dengan manfaatnya pasti akan memberikan dampak positif terhadap masyarakat umum.
"Karena bisa melalui teknologi ataupun media sosial yang ada dapat memeberitahukan dinamika politik yang terjadi saat ini," jelasnya.
Tetapi, lanjut Heri Budianto, jika para generasi muda hanya memanfaatkan tekhnologi untuk kepentingan diri sendiri dan beberapa orang tentu hanya akan memberikan dampak negatif terhadap diri sendiri dan orang lain karena akibat apa yang dilakukan generasi muda.
Era Disrupsi menurut Heri Budianto adalah masa ketika perubahan terjadi sedemikian tidak terduga, mendasar dan hampir dalam semua aspek kehidupan. Dimana tatanan baru hadir menggantikan tatanan lama yang sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman.
Dalam hal Politik, kata Heri Budianto disrupsi akan dorong digitalisasi sistem politik, dimana munculnya inovasi aplikasi teknologi digital yang akan menginspirasi lahirnya sejenis di bidang politik.
"Saat ini proses berkampanye penggerakan massa yang diganti dengan edukasi via berbagai media sosial yang tidak lebih murah melainkan juga memberikan daya jangkau audien yang lebih luas dan merata," ujarnya.
Heri Budianto mengungkapkan perlunya pemahaman kita tentang politik di era Disrupsi dan bagaimana menghadapi fenomena ini dengan lebih menekankan pada perlunya pendidikan politik yang lebih dapat menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
"Komunikasi politik di era Disrupsi saat ini membawa perubahan yang besar. Bagi mereka yang belum siap, era ini menghadirkan banyak kejutan dan peluang. Dimana, pengetahuan dinamika politik lokal, nasional regional ataupun internasional menjadi sedemikian murah dan terbuka," pungkasnya.
Penulis: Muhammad Hotip
Editor: Lukmanul Hakim
Penulis: Muhammad Hotip
Editor: Lukmanul Hakim
Posting Komentar