KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Ekpose Kinerja Ombudsman Akhir Tahun Dalam Kegiatan Ombudsman Meet Jurnalis (OMJ) 2018


Pontianak, jurnalistiwa.co.id - Ombudsman RI Perwakilan Kalimantan Barat mengadakan kegiatan OMJ. Dalam kegiatan yang dihadiri oleh beberapa pewarta dari media local tersebut, Ombudsman memaparkan data statistik penanganan laporan dan kegiatan yang dilakukan sepanjang 2018.

Kegiatan OMJ tersebut diadakan di Restoran Cita Rasa Jl. Sutan Syahrir Abdurrahman, Senin (03/11/018).

Berdasarkan Sistem Infomasi Pelaporan (SIMPEL), total laporan yang ditangani Ombudsman Kalimantan Barat pada tahun 2018 sebanyak 147 laporan dengan status selesai (case closed 61% dan yang masih proses 39%. Empat terbesar dugaan maladministrasi yang sering dilaporkan adalah penundaan berlarut sebanyak 48 laporan, tidak melayani sebanyak 29 laporan, penyalahgunaan prosedur dan tidak kompeten masing – masing 16 laporan. Sedangkan 3 Terbesar instansi yang sering dilaporkan yaitu Pemerintah Daerah, Pertanahan dan Kepolisian. 3 instansi tersebut selalu menjadi top tree dalam statistik pelaporan Ombudsman. Sengketa pertanahan masih kerap terjadi dan dialami oleh warga Kalimantan Barat, termasuk di Kabupaten Kubu Raya.

Jika dibadingkan dengan tahun - tahun sebelumnya, pengaduan masyarakat yang menjadi laporan ke Ombudsman Kalimantan Barat dan ditangani, terbilang menurun, dengan grafik sebagai berikut:


Hal tersebut dipengaruhi oleh sistem baru berupa PVL (Penerimaan Verifikasi Laporan) yang mulai diterapkan pada tahun 2017. Apabila dilihat dari pengaduan yang diterima sebenarnya mengalami kenaikan. Total pengaduan (konsultasi dan laporan) sebanyak 330.

Selain penanganan laporan, Ombudsman RI Perwakilan Kalimantan Barat juga sedang giat gitanya memperluas jejaring dari beberapa komunitas di masyarakat. Melihat partisipasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting dalam suatu sistem pengawasan pelayanan publik, maka beberapa kegiatan dilakukan. Diantaranya training of trainer  bagi sahabat Ombudsman yang tergabung dalam jejaring komunitas warga net, perempuan peduli pelayanan publik, mahasiswa, RT/RW dan komunitas petani dan peternak. Ngopi bareng Ombudsman dan gerai pengaduan masyarakat yang meilabtkan sahabat ombudsman sebagai penerima pengaduan.

Hal ini dianggap cukup efektif untuk menyebarluaskan pemahaman mengenai pelayanan publik, permasalahanya dan pengawasanya kepada masyarakat luas. Diharapkan sahabat ombudsman Kalbar dapat mengadvokasi dirinya sendiri atau orang lain yang mempunyai masalah dalam pelayanan publik.

Kegiatan OMJ ini dimaksudkan untuk memperoleh saran dan masukan dari media yang mempunyai peran penting dalam pengawasan pelayanan publik. Media sebagai pilar ke 4 demokrasi sangat berpengaruh bagi masyarakat dan pemerintah di tengah kondisi keterbukaan dan transparansi serta hak-hak masyarakat yang dilindungi. (R/Lukman)
0

Posting Komentar