Ilustrasi/Net |
Oleh : Fadillah Anjani
Putri malu adalah tanaman perdu pendek yang bisanya kita temui di semak belukar dan mudah dikenal karena daun daunnya yang jika kita sentuh maka akan mengatup/layu. Namun kelayuaan ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit kemudian keadaanya akan kembali seperti semula.
Jika kita membicarakan tentang tanaman ini mimosa pudica atau lebih akrabnya adalah putri malu. Pasti bayangan anda sama dengan apa yang saya bayangkan. Putri malu adalah tanaman semak? iya, putri malu adalah tanaman liar? iya, putri malu adalah tanaman yang suka diremehkan? iya. Namun apakah kalian semua tau tentang arti filosofi atau makna dari putri malu yang menggambarkan sosok wanita.
Walaupun putri malu adalah tanaman liar, semak dan parasit tapi dari putri malu ini kita banyak sekali mendapatkan hikmah, makna serta filosofi yang terkandung di dalam tumbuhan ini. Yang meberikan pesan moral nasihat hikmah serta pelajaran untuk kita semua khusunya wanita.
Jika kita perhatikan keunikan dari putri malu ini atau ciri khas yang mendalam dari putri tanaman adalah jika kita sentuh daunnya maka akan menguncup/menutup. Sifat malu dan peka terhadap rangsangan memiliki makna yang mendalam.
Dapat diibaratkan dengan wanita yang harus memiliki perasaan malu dan dapat menkondisikan malu pada tempatnya. Perasaan malu ini lah sehingga wanita memiliki kepekaan yang lebih dibandingkan dengan laki-laki contohnya wanita malu melakukan perbuatan tercela, kesalahan dan lain sebagainya.
Selain itu putri malu juga memiliki duri kecil kecil pada bagian batangnya ini bermakna bahwa wanita dibalik kelembutan dan kecantikannya wanita harus mampu membentengi diri atau melindungi diri dan kehormatannya. Wanita memang sosok lemah lembut, tapi bukan sosok yang lemah. Namun wanita juga bisa menjadi sosok yang kuat dan tidak berdiam diri manakala ada yang menyakiti hatinnya. Wanita memang di ciptakan menjadi sosok yang penuh dengan kelembutan tapi jika ada yang menyakiti dan melakukan pelanggaran terhadap wanita maka ia harus mampu membela dan mempertahankan dirinya. Maka wanita harus mampu melindungi dan membentengi diri mereka.
Janganlah menyakiti hati mereka kaum hawa perlakukan lah mereka dengan baik, jika tidak maka siap-siaplah anda akan tergores dengan duri tajamnya.
Saya melihat bahwa pada saat ini kejahatan kejahatan terhadap wanita sangatlah banyak di zaman modern. Contoh kasus banyaknya di zaman sekarang kejahatan seksual atau pelecehan seksual hal ini merupakan suatu prilaku penyimpangan. Ternyata awal dari kejahatan adalah di awali dengan virus merah jambu yang lama kelamaan akan di bumbui dengan nama “pacaran’’.
Pesan moral yang dapat kita ambil hikmah nya dari putri malu ini adalah, kaitanya dengan remaja yang terjerumus dengan pergaulan bebas sering kita temui remaja yang pacaran tanpa malu malu menampakan kemesraan dengan pasangannya, memang awalnya malu malu berani sentuh tangan pada pasangan bergandengan, lama-lama karena tidak adanya prasaan malu maka kemudian mengarah ke prilaku seks bebas Atari seks di luar nikah yang bertentangan dengan nilai nilai agama.
Jadi bagi para remaja yang terpengaruh pergaulan bebas terebut memang sudah putus urat malunya melakukan tindakan asusila yang bertentangan dengan nilai nilai agama. Pelajaran yang dapat di ambil dari putri malu adalah memiliki sifat malu dan pandai membentengi diri dari hal yang merusak kehormatannya dan keindahanny.
Jika hujan turun kemuka bumi maka manfaatnya sangat banyak untuk manusia tapi jika harga diri dan kehormatan mu turun wahai wanita maka tidak ada lagi yang menghargai dan menghormatimu di muka bumi ini.
Jaga diri mu bentengi dengan ilmu dan rasa takut, karena dirimu permata dunia dan hiasan akhirat.
*Mahasiswa IAIN Pontianak
Posting Komentar