KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Pertarungan Elit dalam Politik Lokal Indonesia



Oleh: Syaf Lessy 

Indonesia era reformasi pada prinsipnya menegaskan kepada bahwa, perkembangan dirkursus politik lokal menjadi konfigurasi perjuangan politik, yang kembali di tampilkan pada ruangan publik akar rumput masyarakat indonesia, didalam mengambil jalan berlangsung nya pertarungan kongkret kekuatan kekuatan sosial untuk memobilisasi kehendak publik di setiap kontestasi kekuasaan.

Dalam dinamika perkembangan politik di Indonesia tentunya agenda politik demokrasi pada hakekatnya merujuk kepada isu politik lokal yang kian marak, yang menghiasi dinamika konstalasi politik saat ini.

Dalam kajian habituasi politik, ketika terjadi peralihan sistem pemerintahan sentralistik bermuara ke sistem pemerintahan desentralisasi pun kian mempengaruhi wacana perkembangan politik lokal. Semenjak bergulirnya desentralisasi asimetri murni menjadi kebangkitan politik lokal dalam menentukan kebijakan publik maupun suksesi politik di tingkat lokal.

Hal ini tentunya menandakan pemanfaatan kekuasaan dalam arena politik lokal pada akumulasi kapital dan formulasi distribusi kekuasaan elit lokal, dalam melanggengkan oligarki bisnis politik terhadap relasi kuasa yang terbentuk dalam struktur politik indonesia.

Kalau kita jejaki secara seksama catatan demokrasi politik lokal di Indonesia, berdasarkan wacana yang berkembang dari berbagai jajak pendapat, hal ini menegaskan kepada kita bahwa deretan kalkulasi elit dalam politik lokal menangkap kekuasaan dan konsentrasi politik untuk mempengaruhi sumber sumber politik didalam melanggengkan kekuasaan pribadi dan kelompok.

Fenomena seperti ini sering di jumpai di setiap suksesi politik lokal, sehingga klaim itu lebih mengadopsi kuasa kekayaan kalangan elit dalam membentuk kemenangan politik privat sehingga mengabaikan kepentingan publik karena ada kontrak politik sepihak yang di bangun dari awal.

Dalam teori sumber kekuasaan, elit lokal merujuk kepada sebuah sistem kekuasaan oleh sekelompok aktor, yang menggunakan seperangkat politik kuasa dengan kapasitas sumber sumber material, sehingga kadang bersebrangan dengan kepentingan akar rumput masyarakat sebap lebih mengupayakan profit bisnis politik.

Dalam sistem oligarki elektoral Indonesia, seorang kontestasi politik yang ingin mendapatkan kemenangan pada suksesi politik lokal, harus mendapatkan dukungan finansial dari elit besar untuk memasok dana politik. Hal ini tentunya menyebabkan posisi tokoh politik secara psikologis di peras oleh kontrak politik yang mencekik. Sehingga menyelewengkan seperengkat norma ataupun aturan hukum yang berlaku.

Hal ini tak bisa di pungkiri bahwa, pertarungan elit dalam politil lokal cenderung mendesain dan membuat ketidakpastian hukum, memainkan peranan vital tokoh politik lokal untuk meredistribusi kekayaan yang telah di wakafkan untuk setiap hajatan politik yang berlangsung.

Sukses politik lokal pada dasarnya di kemudi oleh kepentingan elit, kecenderungan kecenderungan seperti ini sampai saat ini masif di jaga dan di pelihara. Marketing politik, kos politik , siapa yang muncul sebagai pemenang dalam politik lokal, membeberkan kenyataan untuk memukimkan kekuatan elit lokal memobilisasi kehendak politik di tingkat daerah.

*Penulis Adalah Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)



0

Posting Komentar