Jurnalis Warga
Pontianak, JOn - Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB) wilayah Kalimantan Barat dan Forum Komunikasi Mahasiswa Darun Nasyiin (FKMD) Kalimantan Barat bekerjasama dengan PC IPPNU Kota Pontianak dan Kubu Raya adakan Dialog Pendidikan di Aula PC NU Kota Pontianak, Rabu (02/05/2018).
Mengusung tema Nasib Pendidikan Ditahun Politik, dialog tersebut menghadirkan Sayyidina Ali selaku Aktivis Perahu Edukasi.
Pendidikan memang sering digunakan oleh para calon Kepala Daerah didalam penggalan janji-janjinya.
Ketua FKMSB Wilayah Kalbar, Muhammad Lutfi, S.Pd. mengharap dengan dilaksanakannya acara ini para santri yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi bisa menyesuaikan diri dengan pesta demokrasi ini.
"Para Santri khususnya yang melanjutkan keperguruan tinggi, dan termasuk pemilih pemula mampu mengkondisikan diri dengan janji-janji para calon Kepala Daerah dalam kampanyenya, khususnya mengenai pendidikan," jelasnya.
Selain itu, Ketua Umum FKMD Kalimantan Barat, Nur Yahdi juga berharap di tahun politik ini para pemilih mampu menentukan pilihannya sesuai hati, bukan karena janji.
"Tahun ini masuk pada masa politik, para calon Kepala Daerah banyak menjanjikan Pendidikan untuk semua kalangan, bahkan dengan embel-embel gratis. Namun kita harus cerdas dalam menanggapi hal tersebut," ungkapnya
Dalam materinya Sayyidina Ali menyinggung mengenai janji politik calon Kepala Daerah dalam menyampaikan kampanye terutama dalam dunia pendidikan agar para calon pemilih harus bisa menilai mana janji yang rasional dan mana yang hanya janji manis saja.
"Setiap calon Kepala Daerah pasti berusaha mencari perhatian para pemilih dengan berbagai aspek termasuk pendidikan, ketika calon Kepala Daerah menyampaikan janji mereka maka kita juga harus menilai apakah hal tersebut rasio atau hanya janji belaka," pungkasnya.
Salah seorang peserta, Muhammad Noval mengungkapkan dia sangat terbantu dengan adanya acara ini karena dia bisa mengetahui akan kerasioan janji para Kepala Daerah terutama dia seorang Mahasiswa yang berkecimpung di dunia pendidikan apalagi sebagai pemilih pemula.
"Saya merasa bersyukur bisa mengikuti acara ini, karena dengan terselenggaranya acara ini saya mempunyai pencerahan mengenai janji yang disampaikan oleh para calon Kepala Daerah. Apalagi saya sebagai pemilih pemula dan sebagai orang yang berada di dalam dunia pendidikan," ungkapnya.
Editor: Lukmanul Hakim
ABDUL KHOFID
Istimewa |
Pontianak, JOn - Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB) wilayah Kalimantan Barat dan Forum Komunikasi Mahasiswa Darun Nasyiin (FKMD) Kalimantan Barat bekerjasama dengan PC IPPNU Kota Pontianak dan Kubu Raya adakan Dialog Pendidikan di Aula PC NU Kota Pontianak, Rabu (02/05/2018).
Mengusung tema Nasib Pendidikan Ditahun Politik, dialog tersebut menghadirkan Sayyidina Ali selaku Aktivis Perahu Edukasi.
Pendidikan memang sering digunakan oleh para calon Kepala Daerah didalam penggalan janji-janjinya.
Ketua FKMSB Wilayah Kalbar, Muhammad Lutfi, S.Pd. mengharap dengan dilaksanakannya acara ini para santri yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi bisa menyesuaikan diri dengan pesta demokrasi ini.
"Para Santri khususnya yang melanjutkan keperguruan tinggi, dan termasuk pemilih pemula mampu mengkondisikan diri dengan janji-janji para calon Kepala Daerah dalam kampanyenya, khususnya mengenai pendidikan," jelasnya.
Selain itu, Ketua Umum FKMD Kalimantan Barat, Nur Yahdi juga berharap di tahun politik ini para pemilih mampu menentukan pilihannya sesuai hati, bukan karena janji.
"Tahun ini masuk pada masa politik, para calon Kepala Daerah banyak menjanjikan Pendidikan untuk semua kalangan, bahkan dengan embel-embel gratis. Namun kita harus cerdas dalam menanggapi hal tersebut," ungkapnya
Dalam materinya Sayyidina Ali menyinggung mengenai janji politik calon Kepala Daerah dalam menyampaikan kampanye terutama dalam dunia pendidikan agar para calon pemilih harus bisa menilai mana janji yang rasional dan mana yang hanya janji manis saja.
"Setiap calon Kepala Daerah pasti berusaha mencari perhatian para pemilih dengan berbagai aspek termasuk pendidikan, ketika calon Kepala Daerah menyampaikan janji mereka maka kita juga harus menilai apakah hal tersebut rasio atau hanya janji belaka," pungkasnya.
Salah seorang peserta, Muhammad Noval mengungkapkan dia sangat terbantu dengan adanya acara ini karena dia bisa mengetahui akan kerasioan janji para Kepala Daerah terutama dia seorang Mahasiswa yang berkecimpung di dunia pendidikan apalagi sebagai pemilih pemula.
"Saya merasa bersyukur bisa mengikuti acara ini, karena dengan terselenggaranya acara ini saya mempunyai pencerahan mengenai janji yang disampaikan oleh para calon Kepala Daerah. Apalagi saya sebagai pemilih pemula dan sebagai orang yang berada di dalam dunia pendidikan," ungkapnya.
Editor: Lukmanul Hakim
Posting Komentar