KtHx54QkBr383xDR2xK8jWF4FPsDN0wkvFCwXh9V
Bookmark

Nomor Urut Pasangan Pilwako Pontianak Ditetapkan


Pontianak - Ketua Komisi Pemilihan Umum Pontianak, Sujadi, mengatakan, setelah penetapan nomor urut pasangan wali kota dan wakil wali kota Pontianak ditetapkan, maka semua calon wajib ikuti aturan KPU. Salah satunya aturan PKPU Nomor 3 tahun 2017, yaitu empat calon legislatif mesti mengundurkan diri dan eksekutif tak lagi boleh menggunakan barang milik negara.
"Penetapan nomor urut calon peserta wali dan wakil wali kota Pontianak, sudah ditetapkan. Dari hasil cabut undinya, nomor urut 1, pasangan Harry Adriyanto-Yandi, nomor urut 2, Edi Rusdi Kamtono-Bahasan dan nomor urut 3, Satarudin-Alpian Aminardi," kata Sujadi, usai rapat pleno cabut undi nomor urut pasangan calon wali dan wakil wali kota Pontianak, di Harris Hotel, Selasa pagi.
Dijelaskan dia, setelah pengambilan nomor urut ini ditetapkan, selanjutnya 15 Februari 2017 tiga pasang calon akan mulai berkampanye. Pada 18 Februari, kata Sujadi, KPU berencana melaksanakan deklarasi damai dengan mengikutsertakan semua pasangan calon.
Mengenai kelengkapan administrasi pasangan calon, untuk legislatif sudah harus mengundurkan diri. "Ada empat calon dari legislatif, satu anggota DPRD provinsi dan tiga dari DPRD Pontianak, itu mesti mengundurkan diri," katanya.
Setelah pengunduran diri dilakukan, nanti surat tembusannya diserahkan ke KPU, Sekretaris DPRD Pontianak dan Provinsi Kalbar. Berkas itu paling lambat harus diserahkan calon ke KPU pada 17 Februari 2018.
Empat hari setelah penetapan, lanjut dia lagi, setiap tim mesti melaporkan dana awal kampanye di KPU. Dari hasil rembug tiap tim disepakati dana kampanye maksimal mencapai Rp10 miliar. Dana itu berasal dari pribadi maupun pihak simpatisan. "Penetapan sudah dilakukan dan akan masuk pada proses kampanye. Saya mengajak semua pihak untuk mensukseskan Pilkada ini," katanya.
Di tempat sama, pasangan calon wali kota Pontianak, nomor urut 1, Harry Adriyanto, senang dengan hasil nomor urut 1 yang didapat. Menurutnya, nomor urut 1 adalah nomor tertinggi. Apa yang didapat ini merupakan sinyal baik baginya. 
Ditanya soal kampanye, strategi tim nya akan lebih banyak menyentuh ke masyarakat langsung. Pendekatan untuk menarik hati masyarakat agar mau memilih Harry Daya-Yandi akan dilakukan dengan menjual program-program mengedepankan keinginan masyarakat. Salah satu program unggulan jika dia menjadi wali kota Pontianak, adalah dengan menumbuhkan ekonomi baru di lokasi pinggiran Sungai Kapuas dengan menyulap wisata air bertaraf internasional.
Calon wali kota Pontianak nomor urut 2, Edi Rusdi Kamtono, menilai nomor urut dua miliki arti keseimbangan. Selain itu, dalam kampanye nanti juga akan lebih nyaman diingat warga Pontianak. 
Pada kampanye nanti, Edi akan langsung menyentuh masyarakat bawah. Selain itu, program infrastruktur, pendididikan dan kesehatan masih jadi utama. "Kami akan kampanye terbuka tertutup dan dialogis. Artinya apa yang kami lakulan sesuai dengan aturan KPU," katanya.
Ditanya soal fasilitas negara, setelah ditetapkan cuti pada 15 Februari mendatang, Edi tak lagi menggunakan fasilitas negara. "Untuk rumah dinas, mungkin sore ini sudah mulai pindah ke rumah asal," katanya.
"Setelah dapat nomor urut 3, kami segera lakuka sosialisasi pada masyarakat. Tentunya kami ikuti jadwal kampanye dari KPU yang akan dimulai 15 Februari sampai 23 Juni 2018," kata caon wali kota Pontianak, nomor urut 3, Satarudin.
Ditanya soal pengunduran dirinya sebagai Ketua DPRD, Satar sapaannya sudah mengajukan surat pengunduran diri. Setelah semua berkas lengkap, pihaknya akan mengirimkan berkas ini ke KPU Pontianak.
Dari informasinya, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji juga dapat nomor urut 3. Ini merupakan tanda-tanda alam untuk menjadi pengganti Sutarmidji. "Yang jelas saat 27 Juni nanti, nomor 1 dibuka, nomor 2 dilihat, nomor 3 dicoblos," katanya.

Soal kampanye, timnya akan mengedepankan politik edukasi, politik santun dan tak akan menyerang pihak lainnya. Pihaknya juga tak akan menjual isu murahan seperti sara dan lainnya. "Kita lihat saja nanti, masyarakat Pontianak mau pemimpin seperti apa? Tolong temankan kamk berjuang, mereka mau pemimpin tegas, loyo atau klemak-klemek," tutupnya. (pontianakpost.co.id)
0

Posting Komentar